Istri Sebaiknya Memiliki Penghasilan Sendiri, Agar Saat Suami "Meninggalkan" Hidup Tetap Sejahtera

Antusias Saat Interview Kerja
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Semakin kesini semakin banter kisah rumah tangga yang kisahnya selalu mengiris hati dan membuat mata menangis bawang. Lagi-lagi tentang kesetiaan suami yang diuji oleh pelakor, dan parahnya lagi sekarang banyak pelakor mentalnya begitu kuat melepaskan malu.

Istri Umpama Penarik Rezeki Suami, Terlukanya Hati Istri Putuslah Rezeki Suami

Kemarin saya hanya melihat di media sosial tentang bagaimana suami dengan bejadnya meninggalkan istri sebab tergoda oleh wanita lain, dan beberapa bulan lalu saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana pelakor menghancurkan sebuah pernikahan.

Tapi tunggu, tergoda? oh mohon maaf, mungkin terlalu sadis jika menyalahkan sebelah pihak saja, maka lebih tepatnya seorang suami yang tergoda wanita lain dan dia pun juga balik menggoda. Sebab selingkuh atau pelakor tidak akan melangkah jauh jika si laki-laki juga sudah membentengi hatinya dengan keimanan dan kesetiaan.

6 Cara Membuat Libra Merindukanmu Setelah Putus

Gampangnya seperti ini sebenarnya. Fakta, selingkuh itu terjadi ketika pelakor ketemu lelaki hidung belang.

Banyak Istri yang Menjadi Kekampretan Lelaki yang Tak Bisa Menjaga Kesetiaan. Jadi Jangan Jadikan Dirimu Pengemis Cintanya Kelak.

Lalu apa hubungannya dengan tema yang saya angkat diatas? yaitu banyak sekali istri itu menjadi korban kekampretan laki-laki yang tidak bisa menjaga kesetiaan dan tanggung jawabnya lagi. Dia mulai menyesali langkah yang sudah diambilnya selama ini, yaitu dengan memilih laki-laki yang ternyata tidak tahu memaknai apa itu hubungan pernikahan dengan baik.

Bila Akhirnya Saling Meninggalkan Meski Hati Tak Menginginkan, Itulah Takdir Tuhan

Iya, banyak wanita yang ringkih, setres, hidupnya tiba-tiba menyedihkan, dan sebenarnya dia sudah lelah dengan tingkah suaminya yang katanya selingkuh, berpaling, bermain serong dengan wanita lain, tapi masih berusaha mengelus dada dengan alasan "sabar, ini demi anak-anak" atau "sabar, kalau aku memutuskan berpisah bagaimana dengan biaya hidup dan anak-anak nanti?".

Halaman Selanjutnya
img_title