Menanti Nasib Pendidikan Indonesia
- Kabarpendidikan.id
Olret –Salah satu tokoh Revolusioner Indonesia, Tan Malaka berpendapat bahwa "Pendidikan adalah dasar untuk melepaskan bangsa dari keterbelakangan dan kebohongan serta belenggu imperialisme dan kolonialisme.
Pendidikan adalah salah satu sektor fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena sektor pendidikan merupakan salah satu sektor fundamental, maka perlu konsistensi dan perencanaan jangka panjang. Oleh karena itu, kebijakan pendidikan yang berkelanjutan adalah kunci untuk mencetak generasi yang unggul dan berkarakter dimasa depan.
Dengan kata lain, melalui pendidikan dan sistem pendidikan yang baik, Indonesia dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 yaitu, "Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial".
Namun perlu dicatat, bahwa pendidikan yang baik itu sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan atau pemerintah yang berkuasa. Dan isu pendidikan menjadi isu strategis bagi Indonesia. Selamat 79 tahun Indonesia merdeka dan sudah berjalan 8 presiden memimpin, isu pendidikan masih menjadi isu sentral disetiap periodesasi pemerintahan Indonesia. Berikut beberapa isu sentral dalam pendidikan Indonesia
Kurikulum
Pada 11 Februari 2022 Kementrian Pendidikan dan Budaya, Riset dan Teknologi meluncur kurikulum merdeka. Nadiem Makarim menyatakan bahwa kurikulum merdeka adalah kurikulum yang lebih ringkas, sederhana dan lebih fleksibel, dan kurikulum merdeka juga untuk mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia dari negara lain.
Dan kurikulum merdeka merupakan terobosan dalam dunia pendidikan Indonesia. Kurikulum yang begitu fleksibel bagi tenaga pendidik dan peserta didik dalam menentukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan pendekatan tersebut, peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kompetensi sesuai dengan minat dan bakat, sehingga pembelajaran tidak hanya berfokus pada materi.