Nurman Farieka, Ubah Limbah Ceker Ayam Jadi Sepatu Berkualitas Internasional

Nurman Farieka
Sumber :
  • Instagram

OlretNurman Farieka Ramdhany berhasil menciptakan inovasi sepatu berkualitas intemasional dari limbah ceker ayam sebuah solusi atas banyaknya limbah yang terbuang.

KBA Telaga Murni Bekasi Berprestasi: Dulu Kawasan Kumuh, Kini Pemukiman Asri

Masyarakat Indonesia memiliki konsumsi daging ayam yang tinggi menghasilkan limbah seperti ceker yang sering dianggap

tidak berguna. Melalui merek Hirka. Nurman memperoleh penghargaan SATU Indonesia Awards 2019 dalam kategori kewirausahaan.

Srikandi yang Mengabadikan Tenun Bima Lewat Kampung Tenun Adalah Yuyun Ahdiyanti

Sekalipun ide ini sudah diperkenalkan oleh ayahnya 15 tahun yang lalu, Nurman baru mengambil langkah pada tahun 2015 untuk mengembangkan ide tersebut Sebelumnya, dia pemnah membuat sepatu dari berbagai baban lain, namun permasalahan hukum membuatnya harus mencari solusi lain.

Sejak tahun 2017, Nurman berkolaborasi dengan Jaia untuk merealisasikan inovasi ini Karyanya tidak hanya membawa kesuksesan bagi dirinya, tetapi juga membantu menjaga lingkungan dengan mengolah limbah menjadi produk yang bernilai.

Semangat Relawan Rumah Pintar BangJo Mendampingi dan Mendidik Anak Rentan

Meraih Penghargaan Satu Indonesia Awards Membuat Nurman Semakin Optimis

Pada Tahun 2019, kesungguhan kreativitas dan kerja keras Nurman, membuatnya mendapatkan apresiasi penghargaan Satu Indonesia Awards (SIA) dari PT Astra Internasional untuk bidang kewirausahaan.

Penghargaan ini juga membuka peluang bagi Nurman untuk semakin memperkenalkan Hirka pada masyarakat. Apalagi karena kulit ceker avam memiliki beragam pola, Nurman juga berencana membuat produk universal yang lebih kecil, seperti dompet. tempat STNK dan gantungan kunci.

Bagi dirinya Hirka bukan hanya bisa sebanding dengan produk mewah, seperti LV dan Gucci. Namun. juga lebih ramah lingkungan dan hewan.

Adapun dalam kesempatan ini, ia berharap dengan adanya Inovasi sepatu dari kulit ceker avam ini bisa menjadi altematif untuk mengurangi penggunaan kulit hewan eksotis, seperti kulit ular Ierlebih lagi. isu perburuan ilegal ular untuk memanfaatkan kulitnya demi produk fashion semakin menguat.