Aku Ingin Menua Bersamamu, Namun Perlakuan Burukmu Mengikis Harapan Itu Perlahan
- Freepik.com
Olret – Sejak pertama kali semesta menyatukan, sungguh saat itu aku hanya ingin bersamamu hingga akhir. Aku berusaha berubah menjadi lebih baik bagimu, selalu lebih dulu mengutamakanmu dalam segala hal dan berupaya untuk menjadikan kamu sebagai prioritas pertama dalam hidupku. Sungguh, Aku ingin menua bersamamu dan menghabiskan segala waktu bersama.
Namun, semakin lama hubungan kita berjalan, aku merasa kamu membutuhkanku namun tidak bisa menghargaiku. Aku merasa kamu semakin toxic hari ke hari, sehingga membuatku mulai berpikir untuk pergi. Perasaan tak cintai dan sulit untuk bersyukur atas hubungan yang jalin semakin kuat membayangi.
Hingga aku lelah, harapan untuk bersamamu semakin tipis dan akhirnya aku mengambil keputusan yang paling berat yaitu pergi. Maafkan aku, bukan hal yang mudah pula bagiku untuk mengambil pilihan ini. Bukan hal mudah pula untukku saat ingin mengakhiri perjuangan kita berdua selama ini.
Namun, perlakuan burukmu membuatku tak tahan. Aku tak mampu bertahan meski sehebat apapun rasa cinta dan khawatir yang tertanam di hatiku setiap kali memikirkanmu.
Saat Pertama Kali Kata Syah Terucap. Harapan Terbesarku Adalah Menua Bersamamu. Bagiku Kamu Segalanya dan Jodoh Terbaik Yang Kunantikan.
Kita dipertemukan saat aku sedang begitu terpuruk dalam hidup. Kamu bukan hanya hadir sebagai pendengar dan pelindung yang baik. Namun, juga menyembuhkan luka dan kecewa dalam hatiku perlahan. Hingga kamu membuktikan perasaanmu dengan menghalalkanku dan menjadi jodoh terbaik yang selama ini aku nanti.