Aku Ingin Menua Bersamamu, Namun Perlakuan Burukmu Mengikis Harapan Itu Perlahan
- Freepik.com
Sehingga, setelah kata syah itu terucap, aku mempunyai tugas dan tanggung jawab baru. Percayalah, itu merupakan momen yang paling membahagiakan dalam hidupku. Tentu saja, harapan terbesarku adalah menua bersamamu dan bisa membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah. Meski ada satu dua ujian, aku akan berusaha untuk bertahan dan menerima kamu apa adanya juga sepenuhnya.
Aku Tahu Setiap Orang Bisa Saja Berubah. Namun, Aku Tidak Menyangka, Semakin Lama Justru Kamu Menjadi Semakin Toxic Dalam Hubungan Ini.
Mungkin ini karma, karena aku juga tak tahu apa yang salah dalam hubungan kita. Mungkin, karena dulu pernah kujadikan kamu sebagai pelampiasan hatiku yang terluka di awal hubungan. Sekarang aku menuai akibatnya.
Semakin kesini, kamu bukan menjadi pasangan yang terbaik, justru kamu semakin toxic dan posesif. Mudah curiga, mudah cemburu dan ingin mendominasi hubungan yang kita jalin. Apapun yang aku lakukan selalu salah buatmu dan kamupun sulit menghargai perjuanganku. Sulit bagiku mensyukuri hubungan yang kita jalin. Hingga muncul perasaan seakan, aku sedang berjuang sendirian dalam hubungan ini.