Aku Masih Disini Bersama Doa-Doa, Bersiap Dengan Langkah yang Baru

Tetaplah Berusaha dan Berdoa
Sumber :
  • instagram

Olret – Telah banyak hal yang telah terlalui, lelah letih telah mengundang banyak pilu yang menggeli, ketika Aku telah menapaki jalan, ketika aku telah memilih sebuah jalan yang mendaki untuk menempuh kahidupan duniawi.

Doa Bagi yang Sudah Bosan Hidup di Dunia Menurut Islam

Di penghujung desember ini, apa yang kuinginkan di tahun mendatang? Entahlah, Pendakian yang sedang ku lalui ini begitu membuat ku tertatih dan ingin menyerah. Hingga aku tak terasa, ternyata aku telah sampai di ujung tahun, meski bukan di ujung pendakian.

Sejanak kulihat kebelakang, duduk ditempat pemberhentian menghilangkan penat. Merenungkan sejak sikap ku dimasa lalu sebelum mencapai titik pendakian ini. Dalam hati ku, ternyata begitu berat jalan yang kudaki, tak terasa aku telah sampai disini. Hari-hari yang panjang dan singkat, aku lalui dengan berbagai macam rasa dan sekat.

Kini Biarlah Bersama Doa-Doa Akan Kumulai Hidupku, Meski Keputusaan Kadang Datang Silih Berganti Menyapa Diri Ini Tiada Henti.

Inilah Doa dan 3 Ikhtiar Nabi Zakaria Untuk Mendapatkan Keturunan Yang Sholeh/Sholehah

Keputusasaan yang kian meningkat, begitu membuat ku merasa telah menjadi orang yang sangat payah. Tapi, lihatlah hari ini. Aku mampu melewati, hingga aku tiba diujung tahun, meski bukan di ujung pendakian.

Sebentar rasanya ku mengingat, panjang sekali rasa yang telah tergurat. Sungguh hari ini aku telah digugat, oleh perasaanku sendiri. Semua belum berakhir, aku masih harus melanjutkan pendakian ini.

7 Cara Menerapkan Stoikisme, Biar Hidup Lebih Bahagia Di Tengah Berbagai Tekanan!

Sekarang, kulihat pendakian itu. Aku mulai ragu apa bisa melewati ini sendiri. Lihatlah diriku, malang dan tak punya apa-apa ini. Apakah aku melewati pendakian yang lebih terjal ini?

Tenang Saja, Bersama Doa-Doa dan Usaha yang Kuat, Tentu Saja Aku Mampu dan Bisa Melewati Semuanya.

Tentu saja aku mampu. Meski aku putus asa dan hatiku goyah, karena aku lupa bahwa ditangan-Nyalah urusan ku ada. Aku percaya aku bisa, karena Allah selalu bersama hamba-Nya yang berusaha tanpa melupakan-Nya.

Selama ini aku mampu melalui karena aku memiliki-Nya. Aku hanya tidak boleh lupa, bahwa perjalanan ku telah diatur dalam skenario-Nya. Dipergantian tahun ini. Sama seperti harapanku di hari-hari sebelumnya. Aku berharap aku mampu menanjaki gunung kehidupan yang terjal ini, lebih kuat dari sebelumnya.

Tak Baik Mengutuk Masa Lalu, Darinya Kita Belajar Sabar, Ikhlas dan Mengalahkan Ego.

Bersabarlah dan ambillah sisi-sisi kebaikan yang sekiranya bisa kamu jadikan pelajaran dari masa lalu. Semangat, ya saliha! Ada Allah. Ya, Allah. Maafkan aku. Seringnya aku masih saja suka mengeluh, padahal nikmat dari-Mu bertaburan. Saliha, usahamu dilihat oleh-Nya. Bertahanlah sepenuh hati, saliha. Allah Mahakuasa untuk memberimu bermilyar-milyar ketenangan. InsyaAllah.

Jika merasa lelah dan putus asa, mintalah pertolongan ke Allah, ya jiwa. Nanti, kita akan bahagia di jannah. Kadang, kita terlalu cepat melangkah dan kurang menikmati sisi-sisi jalan yang dipenuhi aneka bunga. Kita dikejar oleh ketakutan-ketakutan yang seringnya dibuat sendiri, padahal sungguh benar: hanya mengingat Allah, hati akan tenang.

Aku Harus Jujur Bahwa Melepasmu Tak Seindah Menemukanmu. (Singgah 2018)

Beruntungnya, Allah selalu punya cara untuk memisahkan hal kurang baik dari insan lemah seperti kita. Singgah menyadarkanku makna hati-hati. Allah, aku malu. Kadang aku merasa kuat sendirian, padahal semua tak terjadi jika tanpa-Mu.

Ya Allah, kami kecil dan Engkau-lah Yang Mahabesar. Maafkan kami kadang punya banyak alasan dalam menebar kebaikan walau sekadar membantu mencuci sandal Bapak yang mulai kotor dan belum sempat dibersihkan sebab Bapak sibuk. Bukankah itu juga adalah dakwah, jiwa. Mari, bersemangatlah karena-Nya.

Artikel ini merupakan status dari Instagram. Salam, @diarihidupkita ft ?@fioadella