Patah Hati Itu Sakit, Tapi Jangan Diungkit-ungkit Nanti Jadi Penyakit
- freepik.com
Olret – Dalam menjalin sebuah hubungan tentu patah hati, kecewa bahkan di khianati menjadi salah satu proses menemukan cinta sejati. Meski kadang, bahagia dan tawa sepaket lengkap sebelum akhirnya berujung pada tangis. Yang namanya patah hati itu sakit, tapi tak perlu diungkit-ungkit supaya tidak jadi penyakit.
Memang patah hati itu juga sangat pedih, tapi darinya kita belajar untuk lebih kuat dan berhati-hati dalam menyikapi soal hati. Memang tak bisa dipungkiri bahwa rasa sakit hati kadang memberikan penyesalan mendalam karena salah dalam menjalin hubungan.
Patah Hati Itu Sakit, Tapi Hal yang Biasa Dalam Sebuah Hubungan, Maka Tak Perlu Diratapi Agar Tidak Semakin Kecewa.
Namanya juga cinta, sedih, bahagia, kecewa dan patah hati menjadi paket lengkap yang ditawarkan. Tapi jangan terlalu galau bila kamu kamu ditinggalkan, biarkan saja waktu menyembuhkan luka yang ditinggalkan.
Biarkanlah patah hatimu berlalu dengan semestinya. Yakin saja bahwa sakit yang kamu rasakan akan berakhir dengan bahagia. Anggap saja sebagai pembelajaran dan pengalaman dalam hidup ini.
Pedihnya Hati Memang Sangat Menyesakkan, Tapi Dari Situlah Kita Akan Lebih Bijak Mengendalikan Hati.
Putus cinta memang menimbulkan rasa sakit hati yang menyesakan, rasa pedih yang mendalam bahkan rasa kecewa. Kadang kala kita malah terjerumus dalam kesakitan yang tiada tara karena selalu dibayang-bayangi masa lalu.
Sebenarnya tak perlu dikenang lagi. Karena darinya kamu belajar lebih bijak untuk mengendalikan diri dan hati. Darinya juga kamu belajar untuk waspada pada orang yang menawarkan cinta dan hati.
Ini Hanya Soal Waktu, Ketika Hatimu Sudah Ikhlas Dengan Masa Lalumu, Maka Hari-harimu Akan Menjadi Ringan.
Bertahanlah sejenak, seiring berjalannya waktu patah hatimu akan sembuh. Percayalah hatimu juga akan berubah bahagia bila saatnya tiba, akan ada orang yang menawarkan cinta dengan tulus kepadamu.