Air Mata Tidak Selalu Menandakan Nestapa

Ilustrasi Kesakitan
Sumber :
  • Pixabay/HolgersFotografie

Olret – Bagi sebagian orang, air mata tidak selalu pertanda duka. Banyak kisah yang juga bisa membuat orang menangis dan haru. Semisal kisah bahagia yang telah dinanti sekian lama, ujung dari sebuah perjuangan dan penantian, dan lain sebagainya.

Kala Hatiku Terluka, Berharap Kamu Datang Mengobatinya Tapi Nyatanya Hanya Menambah Luka

Berikut beberapa kisah tentang kesakitan dan air mata yang mungkin relevan dengan perasaanmu saat ini

Kesakitan Mereka Mengukir Lukanya yang Begitu Dalam

Mengisi kekosongan hati

4 Zodiak yang Meringankan Sakit Hati dengan Membantu Orang Lain

Ribuan cahaya ia berteriak

Aku haus, aku nestapa

Percayalah, Allah Tidak Memisahkan Yang Baik Kecuali Digantikan Yang Lebih Baik

 

Hati tak bertuan, tuan telah berlari

Berlari meningglkanku begitu jauh

Aku terkoyak, aku terluka

Tak ingin lagi, tak akan lagi

 

Kuhampiri jiwa-jiwa yang lain

Mengajaknya bercengkrama

Alih-alih berkawan, mereka justru menjerit

Kesakitan mereka mengukir lukanya yang begitu dalam

 

Pikiranku Berkelana Liar

Senandung katak di kala hujan

Menenami jariku menari,

Pikiranku berkelana liar

Mencerna senandung katak

 

Cicak di dinding seakan ingin tahu

Kosakata yang memenuhi meja kerjaku,

Cerita senandung katak

 

Aku berkata padanya,

Tenang saja, akan tiba giliranmu

Memenuhi aksara papan ketikku

 

Pertolongan Alam Datang Tanpa Terlambat

Singa berbulu tebal menyapamu di ujung lorong

Tingginya ilalang tidak menelan sang raja

Taring kekuasaannya mencekamku

 

Lari? Tembok pembatas itu tak mampu kuterjang

Sembunyi? Celah-celah harap tertutup rapat

Menyerah? Nyawa masih kucintai

 

Lalu bagaimana?

 

Kilatan matanya menggetarkanku

Nyatanya ini lebih mematikan daripadanya

Pertolongan Alam datang tanpa terlambat

Aku yakin kuasaNya melebihi jagat

KehendakNya memenuhi rongga galaksi

 

 

Inginku yang Terbawa Bersama Angin Perpisahan

Awan mendung, langit kelabu

Gerombolan tetesan langit membasahi bumi

Angkasa menemaniku bermuram durja

Kosakataku tercekat bersama limpahan air itu

 

Entah mengapa dan bagaimana

Aku menginginkannya

Tak lebih dari apapun

Hanya kesempatan bersamanya

Inginku yang terbawa bersama angin perpisahan

 

 

Berdiam Diri itu Tidak Baik, Katanya

Berdiam diri itu tidak baik, katanya

Ada kalanya, mereka perlu tau

Kamu tentu tidak sendiri

Ada yang penyayang yang selalu berdiri disampingmu

Namun terkadang, ia terlupa

Ia berhak tau

 

Dunia boleh masa bodoh

Terkecuali pada ia, mereka, yang pasti peduli akan kisahmu

Bagi tau dengannya

Menjerit sesukanya

Umbar semua air mata

Sandarkan kepalamu di pundaknya

Tuhan menciptakan mereka untukmu

Kamu tidak sendiri

 

Air Mata Tidak Selalu Menandakan Nestapa

Air mata tidak selalu menandakan nestapa

Sering kali ia mengambil peran haru

Akan kebahagian yang menyapa, setelah dinanti sekian lama

Ia datang untuk melebur rasa

Kamu berhak kembali bersuara

Nyanyian merdu gempita hati

Akan hadiah Tuhan hari ini

Untaikan syukur dan terima kasih

Pada segelintir ia, mereka, yang selalu merengkuh

Terima kasih