Aku Terperangkap di Antara Kamu, Hujan dan Kenangan di Bulan November
- carsmyfriends.com
Olret – Hujan selalu memberikan gemercik yang mengalun indah menyentuh permukaan bumi, membasahi ruang yang merindukannya. Memberi ingatan, bahkan dapat juga mengembalikan ketenangan. Sebuah kata yang dapat memberi makan bagi setiap orang, baik yang menghujat ataupun yang mensyukuri kedatangannya.
Tak jauh berbeda denganku. Hujan selalu berhasil membawaku pada kenangan, membawa ingatanku kembali pada kamu. Kepada setiap detik yang kita lewati, kepada setiap rintik hujan yang menemani kita dan kepada setiap kebersamaan kita yang selalu ada hujan menemani.
Kamu, Hujan dan Kenangan Selalu Mempunyai Kebersamaan, Sama-Sama Hadir Dalam Waktu Tertentu.
Tahu kah kamu, jika kamu dan hujan mempunyai kebersamaan? Kamu dan hujan hadir di waktu tertentu. Hjan sangat intensya membasahi bumi di bulan Desember, dan kamu pun kembali menghadirkan kenangan di bulan yang sama. Kamu adalah sosok yang setahun ini telah mengisi ruang kosong di hatiku.
Sosok yang belakangan ini sedang gencar-gencarnya berotasi di otakku. Sehingga membuat pikiranku hanya tertuju pada kamu. Aku mulai jatuh cinta dengan sosokmu. Aku begitu larut dalam ketololanku, begitu menyukai sosok yang tak pernah kuketahui hatinya, dan sosok yang tak pernah bisa kupahami.
Dan kadang, aku menghujat diriku sendiri karena tetap menyukaimu walau kamu pergi pada saat aku sedang merindu. Meski kamu tak mengizinkan, aku akan tetap menunggumu walaupun kamu tak pernah berjanji untuk kembali.
Antara Kamu, Hujan dan Kenangan di Akhir November Selalu Menyisakan Kebahagiaan Bercampur Pilu Tiada Tara.
Yang aku tahu, setiap butir hujan pasti menyimpan kenangan. Kala itu, kita pernah bersama-sama menatap deras hujan memasuki bulan Desember, bunyi rintik berlalu, sampai-sampai aku yang basah kuyup dan engkau pun terasa kedinginan. Tahukah engkau, begitu indahnya kita di mata hujan.
Aku tak tahu, masih kah kamu merasa kedingininan atas basah yang kurasakan sekarang? Masih kah kamu ingin bermain di atas segala bahagia yang pernah kita lewati? Atau mungkin kah kamu ingin memeluk hujan meski terlalu banyak mengambil kenangan? Jika kamu rindu juga, katakan saja pada hujan hujan di sana, agar aku tahu atas hujan yang turun di sini.
Aku tak tahu arti hujan di akhir November ini, padahal setiap hari aku sudah mengartikan butir sebagai kenangan untukmu. Saat ini, aku masih menatap rintik. Asal kamu tahu, jingga senja pun ditutupi mendung yang begitu gelap. Mungkin saja, senja pun takut menampakkan jingga, karena dia tahu hujan terlalu banyak membawa kenangan.
Mereka bilang, selalu ada pelangi selepas hujan hingga membuat kenangan berlalu. Masih kah kamu melihat pelangi sesudah hujan sore ini? Hanya ada mendung tebal dengan warna hitamnya yang berkeliling menutupi jagat kali ini. Mungkin saja, pelangi terlalu menampakkan keindahannya, sebab dia tahu, hujan kali ini terlalu banyak membawa kesedihan.
Katanya, hujan bisa saja merupakan kesedihan, tapi bahagia selalu tercipta karenanya. Ah entahlah, yang pasti aku mencintai hujan karena dia selalu menjadikan kita hangat dalam dingini.