Seluas Ingin yang Berbenturan dengan Keterbatasan

Ilustrasi Pasangan
Sumber :
  • Pexels/João Jesus

Olret – Perpisahan Semesta

9 Bukti Bahwa Kencan Pertama Sukses, Semakin Cinta dan Sayang Seh!

 

Hijau dedaunan di balik jendela kamarku

Kerja Keras Itu Boleh Tapi Jangan Lupa Bahagia, Setuju?

Meneduhkan keikhlasan tanpa harap

Menguarkan apa-apa yang bukan apa-apa

Sesuatu yang Kamu Tinggalkan Karena Allah, Pasti Akan Membawamu Kepada Kebaikan

Ia hanya pesuruh, tak berpinta

 

Esok saatnya ia gugur

Semesta mengucap perpisahan

Dunia kita, semesta kita

Mengharapkan keikhlasannya tetap mengakar

Tumbuh, mengisi rongga-rongga bumi yang kian layu

 

Nyatanya, dia tidak benar-benar pergi

Dia tinggal di setiap sudut kalbu

Semesta mendekap keabadiannya

 

Kalbu yang tersentuh tak akan layu

Cahayanya meletup-letup

Berpijar yang menyeret-nyeret

Menarik dan menolak

Celah-celah Harap Tertutup Rapat

Singa berbadan besar menyapa di ujung netra

Tingginya ilalang tak menelan sang raja

Taring kekuasaannya mencekamku

 

Lari? Tembok pembatas itu tak mampu kuterjang

Sembunyi? Celah-celah harap tertutup rapat

Menyerah? Nyawa masih kucintai

 

Kilatan matanya menggetarkanku

Nyatanya ini lebih mematikan daripadanya

 

Pertolongan alam datang tanpa terlambat

Aku yakin kuasaNya melebihi jagat

KehendakNya memenuhi rongga galaksi

 

 

Pinta tanpa jeda mengetuk pintu langit tanpa henti

Nyatanya, Dia memegang kunci dari pintu-pintu yang tertutup

Pertolongan semesta membuatnya menunduk

Bahkan berjalan pun tak mampu

Hanya perintahNya yang dapat melakukannya

Seluas Ingin yang Berbenturan dengan Keterbatasan 

Aku berjalan di permadani bumi nan lapang

Seluas ingin yang berbenturan dengan keterbatasan

Aku ingin berlari di atas langit

Berujar pada semesta, “Aku merindunya, bisakah ia segera datang?”

Hujan menari bersama ingin

Menghempasnya ke bumi tapi tidak jera juga

Ingin pun begitu, sudah jatuh berkali-kali tapi semakin melangit

Keesokan harinya kulihat padi semakin menguning, nyatanya jatuh berkali-kali ada hikmahnya

 

 

Angin menerbangkan dedaunan keresahan

Menjejak di bumi mencari bahagia

Resah lenyap karena mendekap Tuhan

Definisi bahagia yang dicari

Bumi terus berputar

Malam melindungi ambisiku dan memerintahnya menunduk

Siang membakar raguku dan melecut kemenanganku

Semua sudah baku, Tuhan menghamparnya untuk kita

Kumenunggu

Kumenunggu tanpa jemu

Melihat yang lain mendahului

Dalam panik bertanya, "Kapan?"

Kabar darimu sangat kunanti

 

Rasa penasaran ini menyerangku

Empat hari lagi tepat dua tahun

Sesuatu yang kukita 'kita' lenyap tanpa bekas

Asal mula 'kita' berasal dari kepasrahan dan melepaskan