Menikah Dengan Biaya Murah Tanpa Bikin Malu Mertua, Begini Tipsnya!

Menikah
Sumber :
  • google image

Olret – Seseorang pernah bilang, “Menikah itu mudah, yang bikin susah biasanya calon mertua.” Ada benarnya sih, karena aku pun dulu ngalamin sendiri.

5 Cara Mengelola Keuangan Agar Rencana Menikah Cepat Terwujud

Beberapa tahun lalu aku dan (calon) istriku ingin menikah, keluarga kami juga pada setuju. Kami waktu itu pekerja biasa dengan gaji yang kecil, yang sering habis hanya untuk kebutuhan sehari-hari. Di saat kami memutuskan untuk menikah kami hanya punya uang 8 juta rupiah.

Bagi kami uang segitu sangat cukup karena kami ingin menikah sederhana saja. Akad nikah, lalu mengundang tetangga, keluarga, dan teman dekat untuk makan-makan. Dihitung-hitung uangnya bakal masih sisa dan akan kami sumbangkan ke anak yatim.

5 Zodiak Paling Potensial Jadi Suami Idaman Terbaik

Tapi keluarga, terutama mertua, nggak setuju. Kami kaget sih, bukannya niat kami baik kok nggak setuju? Lebih kaget lagi ketika kami terang-terangan diberitahu alasannya. Katanya pernikahan kami harus ada resepsinya, kalau nggak nanti malu sama tetangga.

Kalau ada resepsi berarti uang kami nggak cukup dong. Memang sih kami bisa menunggu setahun lagi untuk menabung, tapi kami nggak mau menunda pernikahan. Akhirnya kami pun berusaha mencari akal.

Mau Menikah Di Gedung Atau Rumah Itu Tetap Butuh Biaya, Bandingkan Mana yang Lebih Murah ya!

5 Ritual Yang Membuat Pikiranmu Kembali Jernih Dan Lebih Kreatif

Kalau resepsi diadain di rumah mertua maka harus sewa sound system, tenda, meja, kursi, dan pelaminan. Total biaya saat itu kira-kira 15-20 jutaan sudah termasuk katering. Kalau resepsinya di gedung malah jatuhnya lebih mahal, harga sewa gedungnya saja 25 jutaan. Oh ya, rumah mertua di sebuah kotamadya di Jawa Tengah.

Sedangkan dana kami cuma cukup buat makan-makan, rias pengantin, dan kebutuhan lain yang berbiaya kecil. Kami musti ngakalin biar biaya gedung dll terpangkas, jadi biar bayar buat katering doang. Kami pun terpikir untuk resepsi di restoran.

Harapannya sih restoran cuma mengenakan biaya makan. Sehingga terjangkau biayanya oleh kami sekaligus mertua masih bisa mengejar prestise.

Cobain Menyurvei Restoran, Siapa Tahu Harga Cateringnya Murah dan Makanannya Kan Auto Enak.

Setelah mendata restoran-restoran dengan ruang makan besar yang ada di dalam kota, harap-harap cemas kami mendatangi salah satunya. Benar dugaan kami, mereka hanya mengenakan biaya untuk makanan. Termpat parkir, pelayan, dan lain-lain digratisin.

Tapi biaya per orang masih agak mahal bagi kami. Apalagi masih harus keluar biaya untuk pelaminan, sound system, dan dekorasi. Kami pun mencoba menghubungi restoran lain, namun hasilnya hampir sama semua, belum terjangkau bagi kami.

Saatnya mencari alternatif lain dan setelah muter-muter otak kepikiran hotel, hotel kan punya restoran ya? Agak khawatir sih karena sangkaan kami harganya lebih mahal dari restoran biasa. Kami pun setengah beraharap mengontak hotel berbintang 3 dekat rumah mertua dan hasilnya di luar dugaan.

Restoran hotel tersebut mematok harga 25 ribu per orang untuk makanan. Terdiri dari sup sebagai makanan pembuka, nasi serta sayur dan lauk sebagai makanan utama, dan es krim sebagai makanan penutup. Harga segitu juga sudah termasuk minuman

Kerennya, mereka menyediakan dekorasi, sound system dan pelaminan, gratis! Kami pun memilih restoran hotel itu. Mereka profesional, salah satu buktinya kami diundang untuk mencicipi sample makanan yang akan dihidangkan untuk tamu nantinya.

Tamu yang diundang sekitar 100 orang lebih sedikit. Jadi yang kami bayarkan untuk restoran hotel 2,5-3 jutaan, sori lupa-lupa ingat. Masih ada sisa uang cukup banyak untuk membayar MC, rias, hadiah untuk ustadz yang ceramah, fotografer, videografer, snack, dan biaya-biaya lain.

Pada Akhirnya Tujuan Dari Resepsi Menikah Adalah Everybody Happy, Jangan Sampai Merepotkan ya!

Akhirnya tibalah hari bahagia itu. Setelah akad di KUA, aku dan istri langsung menuju hotel tempat resepsi. Di parkiran yang luas terlihat beberapa kendaraan tamu yang sudah datang. Kami masuk ke ruangan khusus keluarga yang disediakan oleh hotel, tempatnya dekat banget di sebelah restoran.

Di ruangan itu persiapan terakhir dilakukan, yah hal-hal kecil seperti merapikan dandanan dan riasan. Setelah itu aku dan istri didudukkan di pelaminan. Kaget dan senang juga melihat interior tempat resepsi.

Restoran sudah didekor dengan bagus, lengkap dengan meja kursi yang rapi. Pelaminan pun ditata dengan bagus di sebuah panggung kecil. Sound system oke punya, makanannya enak, selama resepsi pelayan-pelayan berseragam rapi hilir-mudik sibuk melayani tamu.

Aku jadi mikir, untung banyak juga ya resepsi di restoran hotel ini, karena banyak gratisannya:

  • Dekorasi
  • Pelaminan
  • Parkir
  • Pelayan
  • Sound system

Mertua pun happy karena prestise-nya terjaga, nikah di hotel bintang 3 cuy (yang nggak tahu bakal mengira biayanya mahal). Aku dan istri juga happy karena dana kami mencukupi. Pesta pernikahan kami berjalan dengan lancar sampai sore hari.

Sekarang kami hidup berbahagia di sebuah rumah kecil. Sehari-hari menikmati pagi dengan jalan pagi atau ngeteh. Lalu lanjut kerja online dan ngeblog di pagiini, malamnya ngobrol-ngobrol dan sesekali nonton film.