Jawa Barat Masuk Musim Pancaroba, Warga Waspadai Cuaca Ekstrem
- freepik.com
Olret –Saat ini Indonesia tengah memasuki masa peralihan musim dari hujan ke kemarau atau disebut pancaroba . Masyarakat perlu mewaspadai kejadian cuaca ekstrem sepanjang periode pelestarian ini.
Peramal Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Asri Rachmawati mengatakan musim pancaroba ini membuat cuaca serba tidak menentu. Cuaca dalam beberapa hari bisa panas, lalu beberapa hari kemudian hujan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperbarui prakiraan cuaca di Wilayah Jawa Barat yang akan terjadi pada hari ini Selasa 17 September 2024. Informasi ini baru saja diupdate oleh BMKG pada pukul 06:00 WIB tadi pagi.
Kepada masyarakat dihimbau agar waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang bersifat lokal yang dapat disertai kilat/petir dan terjadinya angin kencang pada rentang waktu antara siang hingga menjelang malam hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor, Kab dan Kota Bekasi, Kota Depok, Kab Karawang , Kab Purwakarta, Kab Cianjur, Kab dan Kota Sukabumi, Kab Subang, Kab Indramayu, Kab Kuningan, Kab dan Kota Cirebon, Kab Sumedang, Kab Majalengka, Kab Bandung Barat, Kab dan Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Garut dan Kab Pangandaran.
Adapun suhu prakiraan di wilayah barat bagian Utara : 22 - 35 °C. Sedangkan suhu udara wilayah Jawa Barat bagian Selatan : 20 - 35°C. Mengenai kelembaban udara Jawa Barat bagian Utara : 75 - 95%. Kelembapan udara Jawa Barat bagian Selatan : 65 - 98%, dan laju angin secara umum mentransmisikan dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan 5 sampai dengan 35 kilo meter per jam.
Perlunya peningkatan kewaspadaan kepada masyarakat dengan kondisi cuaca ekstrem yang dapat berubah-ubah kapan saja untuk selalu menjaga kesehatan dalam menghadapi kondisi cuaca yang cepat berubah setiap harinya akibat pancaroba.
Cuaca panas dan hujan dapat terjadi silih berganti dengan cepat sehingga dapat memicu gangguan daya tahan tubuh. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan aktivitas di luar ruangan termasuk dengan menggunakan perangkat pelindung diri dari terik matahari/hujan seperti payung, topi, atau jas hujan.