Mengalahkan AC Milan, Bayer Leverkusen Melanjutkan Rekor Gemilangnya di Liga Champions
- istimewa
Olret Viva – Bayer Leverkusen memulai pertandingan dengan performa yang lebih baik, menciptakan banyak peluang berbahaya sejak awal.
Peluangnya berubah menjadi gol pada menit ke-21, Victor Boniface membuka keunggulan tim tuan rumah usai memanfaatkan umpan sempurna Jeremie Frimpong.
Boniface melepaskan tembakan penentu ke sudut kanan bawah gawang, tidak memberi peluang bagi kiper AC Milan Mike Maignan untuk melakukan penyelamatan. Ini adalah satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut, yang memberi Bayer Leverkusen keuntungan besar.
AC Milan tidak kekurangan peluang berbahaya untuk menyamakan kedudukan, namun mereka tidak mampu memanfaatkannya dengan sukses. Salah satu situasi yang paling disayangkan terjadi pada menit ke-82 ketika Theo Hernandez melepaskan tendangan jauh dari tepi kotak penalti.
Bola melebar namun masih membentur mistar gawang sehingga membuat Milan kehilangan peluang menyamakan kedudukan. Sebelumnya, pada menit ke-56, Tijjani Reijnders juga melepaskan tendangan keras dari dalam kotak penalti, namun dengan apik bisa digagalkan kiper Bayer Leverkusen.
Selain itu, AC Milan juga mendapat beberapa keputusan kurang baik dari wasit. Pada menit ke-79, setelah VAR digunakan untuk memeriksa situasi tabrakan di area penalti, wasit memutuskan untuk tidak memberikan penalti kepada Milan meski ada kontroversi.
Di menit-menit akhir pertandingan pun, pemain Milan Alvaro Morata mempunyai kans untuk mencetak gol dari jarak dekat, namun sundulannya masih membentur tiang gawang sehingga menyisakan penyesalan bagi pendukung tim tandang.
Bayer Leverkusen menunjukkan kekokohan lini pertahanan dengan tidak hanya menjaga keunggulan gol, tapi juga menggagalkan upaya AC Milan melakukan terobosan di menit-menit sisa. Pergantian personel kedua tim di babak kedua untuk menyegarkan skuad juga tak memberikan perbedaan dari segi hasil.
Kemenangan 1-0 membantu Bayer Leverkusen memenangkan ketiga poin dan mempertahankan performa bagus di Liga Champions dengan kemenangan kedua berturut-turut.
AC Milan meninggalkan lapangan dengan banyak penyesalan karena tidak mampu memanfaatkan peluang bersih, serta menghadapi keputusan kurang baik dari wasit. Laga berakhir dengan kekecewaan Milan dan kegembiraan Leverkusen atas kemenangan.