Mobil Listrik Jadi Kendaraan Yang Diunggulkan Lebih Ramah Lingkungan
- https://www.freepik.com/
Olret – Mobil listrik sudah lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil di hampir setiap bagian dunia saat ini. Menurut para peneliti, mengatakan kendaraan listrik adalah "pilihan tanpa penyesalan" bahkan di tempat-tempat di mana jaringan listrik belum sepenuhnya hijau.
Beberapa perbandingan sebelumnya menunjukkan mobil bensin dan diesel menghasilkan emisi karbon bersih yang lebih rendah selama masa pakainya, daripada kendaraan bertenaga baterai. Padahal analisis ini seringkali hanya membandingkan dua model mobil. Sebaliknya, Florian Knobloch di Radboud University Belanda dan rekan-rekannya, melihat emisi rata-rata di banyak kelas mobil untuk mendapatkan gambaran global yang lebih jelas.
Para peneliti melihat proyeksi emisi karbon yang dihasilkan rata-rata selama masa pakai mobil, termasuk selama produksi, saat dikemudikan, dan saat dihancurkan, untuk semua mobil konvensional dan listrik yang dijual di 59 wilayah di seluruh dunia pada tahun 2015. Mewakili 95 persen dari lalu lintas jalan dunia saat ini.
Mereka menemukan bahwa kendaraan listrik sudah memiliki emisi karbon bersih yang lebih rendah di 53 dari 59 wilayah tersebut. Hanya di wilayah negara-negara yang banyak menggunakan batu bara, seperti India dan Polandia, emisi kendaraan listrik lebih buruk daripada mobil bensin dan diesel konvensional.
Emisi Rata-rata Mobil Listrik
Emisi mobil listrik
- https://www.freepik.com/
Dikombinasikan dengan data tentang sumber yang menyediakan listrik ke wilayah tersebut pada tahun 2015, mereka menemukan bahwa rata-rata kendaraan listrik lebih ramah lingkungan daripada rata-rata mobil bensin baru jika jaringan listrik memancarkan kurang dari 1.100 gram karbon dioksida per kilowatt jam.
Pasokan listrik banyak negara telah melihat pertumbuhan besar dalam sumber energi terbarukan dalam lima tahun terakhir, dan Knobloch mengatakan mobil listrik kemungkinan akan menjadi lebih baik sekarang. Misalnya, intensitas karbon rata-rata Inggris untuk listrik – emisi karbon per unit listrik yang dihasilkan – adalah 215 gram CO2 per kilowatt jam tahun lalu, turun dari 443g CO2/kWh pada tahun 2015.
Para peneliti memproyeksikan bahwa kesenjangan antara bahan bakar fosil dan kendaraan listrik hanya akan bertambah besar karena jaringan listrik semakin hijau. Pada tahun 2030, mereka mengharapkan intensitas karbon rata-rata kendaraan listrik menjadi 20 persen lebih rendah dari tahun 2015, dan 30 persen lebih rendah pada tahun 2050.
Mike Berners-Lee dari Universitas Lancaster di Inggris mengatakan, terlepas dari manfaat karbon dari mobil listrik saat ini, kita masih perlu mengurangi jumlah kendaraan dan membeli mobil dengan mesin yang lebih kecil untuk mengatasi perubahan iklim.
“Tetapi mobil listrik memang menawarkan pengurangan intensitas karbon dibandingkan dengan mobil bensin di semua jaringan listrik yang paling intensif karbon,” kata Berners-Lee.
Sayangnya di Indonesia sendiri masih sedikit penggunaan mobil listrik, selain harganya lebih mahal, alasan lainnya karena belum banyaknya fasilitas stasiun pengisian mobil listrik/Electric Vehicle Charging Station (EVCS).
