5 Hal yang Harus Diketahui Setiap Muslim Tentang Berita Palsu
Olret – Istilah 'berita palsu' muncul tentang mengaburkan lensa kita dan mendistorsi kenyataan. Berkali-kali, kita menyaksikan dampak penyebaran informasi yang tidak terverifikasi – mulai dari hilangnya mata pencaharian hingga kematian.
Karena kita menghabiskan banyak waktu di ruang digital setiap hari, sebagai Muslim, apa yang perlu kita ketahui tentang berita palsu?
1. Berita palsu bukanlah fenomena baru
Penyebaran berita dan rumor palsu dapat ditelusuri kembali ke sejarah Islam. Dalam Al-Qur’an, Surat An-Nur menggambarkan bagaimana Nabi Muhammad s.a.w. dan keluarganya menjadi korban berita palsu.
Dalam peristiwa malang itu, Sayyidatina Aisyah r.a, istri Nabi Muhammad s.a.w, dituduh berselingkuh dengan salah satu sahabat Nabi bernama Safwan r.a. Penyebaran informasi palsu ini membawa ketegangan dalam keluarga Nabi dan orang tua Aisyah. Peristiwa itu sungguh membuat Rasulullah s.a.w. Setelah sebulan, episode naas ini berakhir ketika tuduhan itu terbukti palsu dan Aisha terbukti tidak bersalah.
Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata, “Ini adalah (suatu berita) bohong yang nyata.” Surat An-Nur Ayat 12