Sebarkanlah Kebaikan Dengan Niat Karena Allah Taala, Bukan Pujian Manusia
- pexel
Olret – Al Hasan mengatakan: "seorang Mukmin hendaklah menyebarkan hikmah Allah (ilmu). Jika diterima, maka dia memuji Allah. Jika ditolak, dia tetap memuji Allah". As Sajazi mengatakan: "Memuji Allah ketika (dakwah) ditolak karena dia telah mendapat taufik(kekuatan) untuk menyampaikan apa yang wajib disampaikan". Semoga kebaikan yang kita lakukan di Ridhoi Allah Ta'ala..Aamiin.
Allah Menciptakan Manusia Untuk Beribadah Kepada-Nya, Bukan Untuk Menilai Baik Buruk Orang Lain.
Jangan pikir orang jahat saja yang masuk Neraka. Kita, walaupun berjubah atau berjilbab besar, terlihat baik tapi kalau mulut jahat asyik memaki orang, ke Neraka juga tempatnya.
Jangan heran jika suatu hari nanti, apa yang kita ucapkan, apa yang kita lakukan pada orang lain akan berbalik pada kita. Apa yang kita lakukan itulah yang kita dapatkan. Kata-kata itu suatu doa, jika baik maka baiklah juga yang datang pada kita.
Kalau kita bisa belajar untuk berhenti berbicara tentang orang lain. Nanti Allah Ta'ala akan membuat orang lain juga tidak akan berbicara tentang kita.
Kita perbaiki keadaan dan kita menceritakan hal baik tentang orang lain. Allah juga akan membuat kisah dan hidup kita juga menjadi baik. Di Dunia Ini, Hidup Sudah Tuhan Tentukan, Manusia Menjalani, Orang Lain Mengomentari.
Jika Saat Ini Dunia Merendahkanmu, Mengucilkanmu, Menjatuhkanmu, Menghinamu, Menyalahkanmu Bahkan Menjauhimu. Jangan Bersedih, Letakkan Dirimu Di Posisi yang Terendah Dengan Bersujud. Biar Allah SWT yang Meninggikan Derajatmu.
Selalu ada jalan bahkan pada saat gersang dan tandus sekalipun, tunas muda akan tumbuh dengan kehendak-Nya. Lihatlah, tidak ada kata mustahil kalau DIA Berkehendak. Maka, jangan pernah putus harapan.
Selalu ada Allah bersama kita yang senantiasa berharap pada-Nya. Di setiap langkah ada tujuan. Di setiap nafas ada kehidupan. Di setiap harapan ada kepastian. Di setiap doa ada jawaban.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala meletakkan kita ditempat yang sekarang, bukan karena kebetulan. Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, pertentangan serta air mata.
Bukankah kamu sudah mengetahui dan meyakini bahwa Allah selalu memberi senyuman di balik kesedihan dan harapan di balik putus asa. Selain itu, karena sesungguhnya di dalam kesulitan ada kemudahan.
Realitanya Kita Lebih Mencela Orangnya, Dibandingkan Kesalahannya. Pantang Melihat Kesalahan Orang Lain. Kita Langsung Menghukum, Mencela, Sepertinya Kita Merasa Hanya Kita yang Mempunyai Perasaan, Orang Lain Tidak.
Belajar ber lapang dada dengan kelemahan dan kekurangan orang lain. Jangan suka berbicara tentang keburukan orang. Orang yang baik tidak akan berbicara hal-hal yang buruk tentang orang lain. Yang penting bukan siapa yang kita lihat tetapi 'siapa kita' ketika melihatnya. Orang baik akan selalu melihat kebaikan.
Jika kita mencari-cari keburukan, secuil kebaikan tidak kita temukan. Jika memandang dengan kebencian, hanya kejahatan yang kelihatan. Satu jari menuding kesalahan, empat jari lagi mencela kejahatan. Menggali-gali keburukan insan, sia-sia dan dosa yang kita dapatkan.
Sebelum mengharap Allah menilai kita dengan baik, didiklah diri kita menilai orang lain dengan baik terlebih dahulu. Jangan hanya mengharapkan orang lain sempurna sedangkan diri sendiri pun tidak sempurna. Belajar untuk menerima orang apa adanya sebagaimana kita mengharapkan orang menerima kita apa adanya.
Salah Satu Racun yang Akan Membunuh Manusia Perlahan-lahan Adalah Pujian.
Apa saja yang dilakukan kita ingin mempertontonkan. Kita melakukannya dengan niat mau mendapatkan pujian. Jiwa kita lemah bila sendirian. Kosong bila tidak ada yang memperhatikan. Gelisah bila orang tidak memuji perbuatan kita. Akhirnya hasad dengki mengisi hati, apabila melihat pujian diberikan kepada orang lain.
Orang yang gemar dipuji ini sebenarnya sibuk dengan pandangan orang dan kata-kata orang dan dia lupa Allah Ta'ala yang Maha Memandang terhadap perbuatan-perbuatan yang kita lakukannya!