Kisah Nabi Ayub : Kesabaran yang Berbuah Nikmat
- u-repot
Sabarlah Wahai istriku, janganlah kita berlarut-larut dalam kesedihan semua harta dan anak-anak yang kita miliki adalah pemberian dari Allah dan pada waktunya akan kembali padanya. Ia suami ke Terima kasih telah mengingatkanku
Pada suatu hari berikutnya ketika bangun tidur, tiba-tiba seluruh tubuh Nabi Ayub dipenuhi luka yang tidak sedap dipandang mata. Meski begitu beliau tetap bersyukur dan pasrah kepada Allah.
Ya Allah Ya Robbi jika ini adalah ujian darimu aku ikhlas menerimanya dengan sepenuh hati
Hari demi hari berlalu, penyakit Nabi Ayub semakin parah sehingga menyebabkan orang-orang disekitarnya menjauhinya. Pergilah kau bersama istrimu dari negeri ini semoga setidaknya agar kami tidak khawatir akan tertular penyakit mu.
Mendengar hal itu Nabi Ayub hanya diam dan tetap bersabar, akhirnya Nabi Ayub dan istrinya meninggalkan negeri itu dan tinggal di suatu tempat yang jauh dari pemukiman penduduk.
18 tahun berlalu usia Nabi Ayub semakin bertambah lanjut dan mulai kesulitan dalam beraktivitas. selain disebabkan karena usia, juga karena penyakitnya yang tak kunjung sembuh.
Setiap hari Nabi Ayub selalu bersabar dan berikhtiar sampai semua hartanya habis. Hal itu menyebabkan Nabi Ayub dan istrinya hidup serba kekurangan. Meskipun begitu Rahmah sang istri sangat setia mendampingi beliau.