Jangan Hanya Menuntut Mendapatkan yang Terbaik, Tapi Jadilah yang Terbaik
"Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Karena turunnya ayat tersebut, sikap Abu Bakar Ash-Shidiq akhirnya melunak terhadap Misthah bin Utsatsah. Abu Bakar berkata, "Ya, demi Allah, sesungguhnya aku senang jika Allah mengampuniku". Kemudian Abu Bakar pun menarik ucapannya dan kembali memberi nafkah kepada Misthah seperti sedia kala.
Pemaaf merupakan sifat yang diajarkan Nabi ﷺ kepada siapapun. Sebut saja ketika Nabi ﷺ mengalami berbagai penyiksaan, percobaan pembunuhan, pengkhianatan, dan berbagai kejadian buruk lainnya.
Seperti kisah yang diriwayatkan Anas radhiyyallahu'anhu, suatu hari ada seorang perempuan Yahudi yang mendatangi Rasulullah saw dengan membawa daging kambing yang sudah diberi racun. Tanpa sepengetahuan Rasulullah, daging kambing itu dimakan hingga akhirnya terungkap jika daging tersebut mengandung racun.
Rasulullah ﷺ kemudian bertanya kepada wanita tersebut, "Mengapa engkau melakukan itu?"
Si wanita pun menjawab, "Aku ingin membunuhmu," Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, "Allah tidak akan memberikan kemampuan kepadamu atasku, Lalu Anas radhiyyaahu'anhu berkata, "Para sahabat berkata, 'Biarkan kami membunuhnya!'. Rasulullah bersabda, 'Jangan!'"
Anas radhiyyallahu'anhu kemudian menambahkan, "Aku melihat sisa racun itu di langit-langit mulut Rasulullah ﷺ" (HR Bukhari dan Muslim).