Kisah Nabi Yunus : Penyesalan Dari Perut Ikan Paus

Kisah Nabi Yunus
Sumber :
  • U-Repot

Olret – Jika sebelumnya, kita sudah mempelajari Kisah Nabi Zulkifli yang sangat sabar dan menghadapi iblis. Kali ini, kita akan membahas kisah Nabi Yunus yang menyesal dari perut ikan paus. Lalu apa yang membuat dia menyesal?

Berikut kisah Nabi Yunus dan Penyesalannya Dari Dalam Perut Ikan Paus

5 Drama Korea Terbaik IU, Hotel del Luna Hingga My Mister

Kisah Nabi Yunus

Photo :
  • U-Repot

Kisah nabi Yunus ditelan ikan paus. Kisah ini disebutkan beberapa kali dalam Alquran salah satunya surat As-Saffat ayat 139 hingga 148. Diceritakan bahwa Nabi Yunus merasa putus asa berdakwah kepada kaumnya yang keras kepala.

Deretan Drama Korea Ju Ji Hoon Dengan Tema Saeguk, Apik Semuanya!

Setelah hampir puluhan tahun berdakwah hanya sedikit yang mau menjadi pengikutnya. Akhirnya beliau pun meninggalkan kaumnya dengan perasaan marah sekaligus sedih.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus Nabi Yunus untuk berdakwah kepada suatu kaum di Ninawa, negeri yang terletak di daerah mosul Irak. Hampir seluruh penduduk Ninawa masih mewarisi tradisi nenek moyang mereka, yaitu menyembah berhala.

4 Film Song Kang Ho yang Meraih Penghargaan Cannes, Aktor Terbaik Korea!

Kaum Ninawa tidak menyukai kehadiran Nabi Yunus, menurut mereka ajakan Nabi Yunus untuk beriman kepada Allah tidak sesuai dengan tradisi mereka. "Wahai kaumku, Berhentilah menyembah berhala-berhala itu, sesungguhnya mereka tidak dapat memberi manfaat apapun kepada kalian, hanya Allah satu-satunya Tuhan yang pantas kalian sembah".

"Diam saja kau Yunus, engkau bisa bicara begitu karena memang bukan dari keturunan nenek moyang kami. Ia bener, inilah ajaran turun temurun dari nenek moyang Kami, sedang engkau hanya pendatang di Negeri kami yang tidak tahu apa-apa. Pergilah, kami mau beribadah kepada Tuhan yang nyata terlihat bukan seperti Tuhanmu yang tidak terlihat Hahaha". kasihan sekali dirimu wahai Yunus

Nabi Yunus mulai Ttrsulut amarahnya mendengar cemoohan dari kaumnya bahkan dengan beraninya mereka menghina Allah

Lancang sekali kau yang berkata seperti itu tentang Allah, "Wahai kaum Ninawa tunggulah sebentar lagi azab akan turun kepada negeri ini". Aku telah berkali-kali memperingatkan kalian.

Setelah beberapa tahun berdakwah, pengikut Nabi Yunus hanya sedikit. Berbagai cara telah dilakukan untuk mendekati kaum Ninawa namun mereka malah menghina Nabi Yunus.

Sampai akhirnya beliau mulai putus asa,kemarahan dan kekecewaannya bercampur menjadi satu. Kemudian Nabi Yunus mulai Berdoa kepada Allah, "Ya Allah ya Tuhanku, hamba sudah tidak tahan lagi menghadapi keras kepalanya kaum Ninawa ini, sekiranya engkau mengutus hamba untuk berdakwah di tempat lain, hamba bersedia. Ya Allah hamba mohon kabulkan permintaan hamba ini"

Disinilah letak ujian Nabi Yunus, beliau tidak sabar dalam menghadapi kaumnya dan akhirnya memilih untuk meninggalkan negeri Ninawa, padahal tugas dakwahnya belum usai.

Tak lama setelah kepergian Nabi Yunus, hal buruk terjadi pada kaum Ninawa, tiba-tiba cuaca yang awalnya cerah berubah menjadi gelap.

Apakah ini yang dikatakan oleh Yunus tempo hari. Wahai Ayah, aku takut. Jangan takut anakku.  Tuha, ini pasti azab Allah yang dijanjikan Nabi Yunus kepada kita semua

Satu persatu kaum Ninawa mulai keluar dari rumahnya, mereka bersujud dan mulai menyadari akan kesalahannya. "Ya Allah, Maafkanlah prilaku kami yang tidak mau beriman kepadamu, Kami sudah dzolim kepada Yunus Nabi utusanmu. Ya Allah ampunilah perbuatan kami, kami bertaubat kepadamu ya Allah"

Kemudian Allah tidak jadi menurunkan azab kepada penduduk negeri Ninawa seperti yang disebutkan dalam al-qur'an surat Yunus ayat 98.

Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.

Sementara itu Nabi Yunus setelah berjalan cukup jauh sampailah beliau di tepi pantai. Langit sore nampak bersahabat, terlihat di sana ada kapal yang akan berlayar kemudian Nabi Yunus pun ikut masuk ke dalam rombongan yang akan berlayar itu.

Semua orang heran melihat penampakan seorang nabi di dalam kapal, namun para penumpang tidak berani menyapa Nabi Yunus. Mereka hanya saling berbisik, nahkoda menggerakkan kapal cukup cepat ketika berada di tengah lautan. Seketika itu angin bertiup kencang dan menggoyangkan sebagian badan kapal.

Sepertinya akan terjadi badai, hujan mulai turun. Haduh Bagaimana? Maaf Tuan-tuan,  Sepertinya kita harus mengeluarkan barang-barang agar kapal tidak tenggelam. Baik, Mereka pun mengeluarkan semua barang dan menjatuhkannya ke laut.

Kami sudah mengeluarkan semua barang, Bagaimana keadaannya? Sepertinya harus ada dari kita yang turun dari kapal, beban kapal ini masih terlalu berat. apa? Bagaimana jika kita lakukan ujian saja untuk menentukan siapa orangnya, agar adil?

Ya biar cepat kita lakukan para penumpang kapal termasuk nabi Yunus, melakukan undian ternyata nama yang keluar adalah Nabi Yunus. Tidak mungkin dia, Aku yakin dia adalah orang baik, nabi pula?

Bagaimana mereka tahu? mereka pun mengundinya kembali. Setelah melakukan undian kedua dan ketiga tetap saja nama yang keluar adalah Nabi Yunus as. Ia melihat kenyataan tersebut Nabi Yunus pasrah dengan keadaan.

Sudahlah tuan-tuan tidak perlu dilakukan ujian lagi, aku ikhlas dengan keputusan ini. aku akan turun ke laut agar kapal ini tidak tenggelam Insyaallah ini takdirku. Orang-orang melihat nabi Yunus dengan perasaan tidak rela, kemudian Nabi Yunus bersiap untuk turun dari kapal.

Beliau menatap ombak yang bergulung-gulung di hadapannya, "Ya Allah, mungkin ini balasan bagiku atas sikap pengecut dan tidak sabar menghadapi ujian dakwah dari kaumku. Ampuni Aku Ya Allah."

Nabi Yunus pun akhirnya disana seribu tahun sehingga akhirnya kembali ke umatnya.