5 Cara Yang Dianjurkan Rasulullah SAW Untuk Bisa Menahan Amarah Yang Meluap
- freepik.com/author/wayhomestudio
Jakarta, Olret – Inilah Cara Yang Dianjurkan Rasulullah SAW Untuk Bisa Menahan Amarah Yang Meluap
Semakin dewasa kamu harus belajar untuk bisa mengontrol emosi dengan baik. Tidak lagi meledak-ledak saat mengungkapkan perasaan, juga menghindari menggunakan kekerasan fisik atau verbal. Sebab emosi yang tidak terkontrol hanya akan merugikan diri sendiri juga orang lain.
Nah, Dalam islam, ada lho cara yang dianjurkan Rosululloh SAW untuk bisa menahan amarah dan emosi. Sebagai muslim/muslimah yang baik, yuk pahami dan terapkan caranya. InsyaAllah, kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik, bijak dan dewasa.
1. Diam
Dalam Hadits Riwayat (HR) Imam Ahmad bertuliskan:
“Jika di antara kalian marah maka hendaklah ia diam.”
Cara pertama untuk menahan amarah adalah dengan diam. Selalu dahulukan memikirkan resiko yang kamu terima jika membalas amarah itu dengan emosi. Hubungan bisa hancur, sillaturahmi terputus dan bisa saja terjadi kekerasan yang tidak diinginkan.
Selain diam, belajarlah untuk mengedepankan kata "maaf". InsyaAllah dengan berusaha memaafkan mereka yang menyulut amarahmu. Allah SWT akan menggantikannya dengan banyak kebaikan. Allah SWT dalam firman-Nya,
“Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali ‘Imran: 134).
2. Membaca Ta'awudz
Sabda Nabi Muhammad SAW seperti diriwayatkan Sulaiman bin Surd RA dalam HR Bukhari dan Muslim adalah:
"Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz. A’uudzu billahi minas syaithanir rajiim. Marahnya akan hilang."
Selain itu, dalam QS. Al-A’raf ayat 200 juga dituliskan:
“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.”
Amarah dan emosi datangnya dari setan. Karena itu untuk bisa menahan diri. mintalah perlindungan Allah dengan membaca Ta'awudz
3. Berganti Posisi
“Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun, jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.”
(HR. Abu Daud No. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan ini hadis yang shahih)
Berganti posisi dapat menghindarkan kamu dari keinginan berbuat kekerasan. Selain itu bisa menenangkan pikiran terlebih dahulu.
4. Mengambil Wudhu
Air dapat menyegarkan pikiran dan membuatnya lebih rileks. Dalam islam sendiri, tidak hanya mencuci muka, kamu bisa sekalian berwudhu. Sebab berwudhu bukan hanya mensucikan diri, tapi juga bisa meredakan amarah.
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.”
(HR. Abu Daud No. 4784. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadis ini hasan)
5. Mengingat Pesan Rasulullah SAW
Rasulullah selalu mengingatkan umatnya untuk menahan amarah.
Menurut HR. Bukhari No. 6116 dituliskan:
"Dari Abu Hurairah RA berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW, 'Berilah aku wasiat.' Beliau menjawab, 'Janganlah engkau marah'. Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (tetapi) Nabi SAW (selalu) menjawab, ‘Janganlah engkau marah'.”
Sebab amarah yang tidak terkontrol memang hanya akan merugikan diri sendiri. Selain itu, bisa bersabar akan mendatangkan banyak kebaikan. Salah satunya, menurut HR Imam Abu Daud No. 4777 dan Ibnu Majah No. 4186, yang menurut Al-Hafizh Abu Thahir hadits ini sanadnya hasan, disebutkan:
“Barangsiapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang dia inginkan.”