Apakah di Surga Manusia Mengingat Kehidupan di Dunia?
- Youtube
Jakarta, Olret – Segala kenikmatan telah disiapkan bagi penduduk surga. Kehidupan yang kita jalani di dunia bisa saja akan sangat berbeda dengan di surga. Misalnya, untuk mencari makan di dunia sangat susah. Namun, di surga apa pun jenis makanan yang kita inginkan ada.
Namun, walaupun berada dalam kemudahan, kita akan tetap bisa mengingat kehidupan dunia yang pernah kita jalani. Mengapa kita masih bisa mengingat kehidupan di dunia saat sudah di surga? Simak yuk ulasannya yang di kutip olret dari akun Youtube Islam Populer.
Dalam bahasa arab, surga berasal dari kata Al-Jannah yang diambil dari Al-Haddaqah Zatusy-Syajar yang berarti kebun atau taman yang terdiri dari berbagai macam pepohonan. Hal ini untuk menggambarkan kepada orang-orang Arab, bahwa ada suatu tempat yang sangat indah dengan berbagai kenikmatan di luar Nalar.
Hal ini sangat berbeda dengan Jazirah Arab, yang kering dengan hamparan gurun pasir. Tak hanya itu, di surga juga penuh dengan kemudahan, makanan disediakan, minuman bisa dipilih dan itu tidak akan habis.
Hal ini sesuai firman Allah Subhanahu wa ta'ala.
...dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diinginkan oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya. QS Az-Zukhruf:71)
Kenikmatan surga ini memang sudah disiapkan untuk orang-orang yang melaksanakan perintahnya.
Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu, (bermacam-macam nikmat) yang menyebabkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (QS As-Sajadah:17)
Kalau di dunia, ada yang tidak sempat mencicipi buah-buahan, tak perlu khawatir surga menyediakan itu semua. Bila semasa hidup, hanya bisa minum susu satu gelas per hari, di surga terdapat sungai susu yang bisa kapan saja dikunjungi dan mengambilnya
(Apakah) perumpamaan (penghuni) Jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang didalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam. dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya. QS Muhammad:15)
Jika di dunia kita hanya bisa tidur di kamar yang sempit, di surga kelak kita akan mendapati tempat yang luas.
Hal ini telah diabadikan dalam Alquran,
Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran: 133)
Selain itu benda-benda langka yang ada di dunia akan menjadi benda yang biasa kita temui nanti di surga. Misalnya mutiara.
Kemudian aku beranjak mendatangi sidratul muntaha yang diliputi oleh warna yang tidak kukenal, lalu aku dimasukkan ke surga yang kerikilnya berupa mutiara sedangkan tanahnya dari misik. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).
Kehidupan surga yang serba mudah dan indah bisa membuat kita lupa akan kehidupan dunia yang pahit yang pernah kita alami.
Namun ternyata, ketika berada di surga ingatan tentang dunia tidak hilang. Manusia yang masuk surga masih bisa mengingat kehidupannya saat masih di dunia. Hal ini sesuai Firman-Nya;
Penduduk surga itu saling berhadap-hadapan satu sama lain seraya bertegur sapa. mereka berkata, "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada ditengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan azab). Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang (QS At-Tur: 25-28)
Tak hanya itu, penduduk surga jika akan ingat orang-orang yang pernah membuatnya ragu dan mengajaknya pada kekafiran.
Hal itu akan menjadi bahan obrolan para penduduk surga. gambaran ini telah diabadikan dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Lalu sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain Sambil bercakap-cakap. Berkatalah salah seorang di antara mereka, "Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) pernah mempunyai seorang teman yang berkata, "Apakah sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)? Apabila kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, Apakah kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan. (QS As-Saffat: 50-53)