Monohok! Diduga Pesan Untuk yang Menghujat Nikah Muda Guz Zizan, Calon Pemakan Bangkai ?
Jika kalian memutuskan untuk menikah sesuai aturan Undang-Undang, itu hak kalian. Tapi bukan berarti kalian ngata2in saudara kalian sendiri yang menikah menggunakan aturan Agama, jangan posisikan diri sebagai Setan, setidaknya Do'akanlah yang baik-baik dan perbanyaklah alasan untuk berbaik sangka kepada saudara kalian sendiri.
Calon Pemakan Bangkai seperti kalian sebenarnya punya energy untuk mengkritisi sesuatu hal yang sudah jelas penyimpangannya seperti Perzinaan atau Penyimpangan Seksual yang jelas2 punya andil besar merusak generasi bangsa, akan tetapi karena kalian memutuskan ingin Mukbang Bangkai saudara kalian sendiri, kalian malah ikut ngejulid orang yang tegak lurus dengan Syariat karena penyakit hati dan kebencian yang dibalut dengan alasan pembenaran yang sebenarnya mudah untuk disanggah balik.
Tapi mau bagaimanapun, sebenarnya tulisan sepanjang ini takkan berarti jika kalian tetap memilih menjadi Calon Pemakan Bangkai, karena dasarnya dari hati kalian sendiri yang bermasalah, sehingga memandang saudara kalian sendiri tak ada satu pun titik kebaikan pada tindakan yang mereka lakukan.
Sekedar pengingat untuk Calon Pemakan Bangkai seperti kalian yang tentunya remed soal ilmu agama, walau saat ini kalian geblek soal Agama sendiri, tapi saya yakin suatu saat nanti hidayah Allah akan datang kepada kalian, tapi satu hal yang akan menjadi masalah, Dosa kalian kepada sesama Manusia takkan bisa diampuni sekalipun kalian sudah solat taubat 1000 raka'at sekalipun.
Karena dosa kepada manusia, kalian harus minta maaf secara langsung, jika tidak ya siap2 aja mulut bau jigong kalian kena pentung malaikat pas di akhirat.
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Senin, 7 Oktober 2024 - 21:02 WIB
Judul Artikel : Untuk Netizen yang Hujat Nikah Muda Guz Zizan Dengan Kamila Asy-Syifa, Baca Pesan Psikologi!
Link Artikel : https://olret.viva.co.id/viral/17580-untuk-netizen-yang-hujat-nikah-muda-guz-zizan-dengan-kamila-asy-syifa-baca-pesan-psikologi
Oleh : Idris Hasi