Benarkah Konten Mandi Lumpur Hanya Untuk Meraup Rupiah?

Benarkah Konten Mandi Lumpur
Sumber :
  • Banten.viva.co.id

Olret – Kamu yang memiliki akun TikTok pasti sudah tak asing lagi dengan beberapa konten viral di media sosial tersebut. Memang sebagai salah satu media sosial yang paling banyak dipergunakan oleh warganet menjadikannya semakin populer.

Viral! 3 Tahun Tak Bisa Move On, Akhirnya Dilamar Mantan Pacar Juga

Bahkan banyak konten yang tidak berfaedah berseliweran di media sosial tersebut. Memang tak bisa dipungkiri, banyak juga konten yang mendidikan dan memberikan inspirasi. Lantas bagaimana dengan konten mandi lumpur?

Benarkah Konten Mandi Lumpur Hanya Untuk Meraup Rupiah?

Benarkah Konten Mandi Lumpur

Photo :
  • Banten.viva.co.id
5 Trik Rahasia Cara Menambah View YouTube dalam Waktu Singkat

Salah satu konten yang sering melakukan live adalah konten mandi lumpur yang dari akun TikTok @intan_komalasari92. Bahkan, banyak yang merasa kasihan atas aksi yang mereka lakukan kepada orang tua yang sedang duduk, kadang mandi juga. Semuanya memang ada imbalan.

Bahkan saat ini, konten mandi lumpur ini pun menarik perhatian polisi. Dilansir dari viva.co.id, Pemilik akun TikTok @intan_komalasari92 adalah pasangan suami istri berinisial SAH dan IK.

Viral! Pacaran 11 Tahun Tak Menjamin Berjodoh, Pria Ini Ditinggal Menikah Pacarnya

Selain itu, warga yang ikut mandi lumpur adalah Kemudian tiga orang yang pernah tampil pada live akun TikTok tersebut inisialnya LS perempuan (49), IR perempuan (54) dan HRT perempuan (43).

Lantas apa kata warganet

Salah satu warganet dan juga pengusaha mengajak mereka untuk bekerja dan tidak membuat konten seperti itu. Namun sayangnya, justru pemilik akun meminta uang sebesar Rp. 200 Juta.

Dilansir dari Viva Banten, seorang pengusaha bernama John memberikan jawaban aras video tersebut. Dia pun menuturkan dalam videonya, “Saya dengar juga, mas nggak butuh viral, hanya butuh duit untuk bersenang-senang anda. Menurut saya cara anda juga salah itu mas ya. Kalau itu ibu kandung anda, coba anda berpikir lagi, itu anda nyiksa orangtua,”.