J.S Khairen : Tangis, Marah dan Ketakutannya Bima Adalah Tangis Kami Juga

Bima Yudho Saputro
Sumber :
  • twitter

OlretBima Yudho Saputro atau yang kini populer dengan Bima Lampung tengah menjadi perhatian warganet dan pemerintahan lampung. Bukan tanpa sebab, hal ini karena kritiknya terhadap pemerintah Lampung.

Laki-laki yang Membuat Nyaman dan Beriman, Lebih Menarik Dari yang Tampan, Setuju?

Salah satu kritikan bima yang membuat banyak orang berpikir sama adalah masalah lampung yang tak maju-maju. Dilansir dari viva.co.id, menurut Bima salah satu penyebab lampung tak maju adalah jalanan yang rusak.

"Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung, tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," kata dia, dikutip Kamis, 13 April 2023.

J.S Khairen : Tangis, Marah dan Ketakutannya Bima Adalah Tangis Kami Juga

8 Sifat Negatif Sagitarius yang Harus Kamu Waspadai

Mudahnya Wanita Masuk Surga

Salah satu orang yang menyoroti kasus Bima adalah seorang penulis yang bernama J.S Khairen. Dalam cuitannya di twitter, dia pun banyak memberikan fakta yang mengejutkan dan membuat mata dan pikiran kita terbuka kembali.

Dia pun menjelaskan bahwa semakin orang dibungkam karena mengkrtik akan berhadiah yang manis, seperti Bung Karno, Bung Hatta yang akhirnya mendapatkan kemerdekaan Indonesia.

"Kamu tahu? Dulu ada orang2 yg diasingkan & dibungkam gara2 mengkritik. Mereka dikirim ke pulau, ke daerah2 terpencil. Orang2 itu bernama Bung Karno, Bung Hatta, Tan Malaka, Cut Nyak Dien, dll. Buanyaakkk sekali.  Apa hadiah dr kritik mereka? KEMERDEKAAN", cuit J.S Khairen seperti di kutip olret pada 15 April 2023.

Dia pun melanjutkan penjelasannya, bahwa masih banyak sebenarnya Bima yang lainnya di lampung baik yang mampu bersuara dengan lantang menyuarakan pendapatnya. Gak ada gunanya membungkam generasi Z.

Bima Yudho Saputro

Photo :
  • twitter

"Bima & Lampung. Itu baru 1 orang di era modern ini. Sy yakin ada banyak Bima Bima lainnya. Mustahil pak, menyuruh Gen Z dan millenial diam2 saja. Wong kami dari kecil, sudah pegang mouse dan ponsel pintar", tambahnya.

Dia akhir cuitannya, dia pun menjelaskan bahwa jika sebenarnya pemerintah lampung berani terbuka dan mencontreng satu per satu kritikan, mungkin akan banyak apresiasi.

"Sungguh kalau pemerintah Lampung berani terbuka, berani mencontreng satu per satu kritikan Bima, berani ngebenerin keluhan warga Lampung, orang2 akan akui dgn sendirinya. Kecuali emang ternyata… ah sudahlah", penutup cuitan tersebut.