Review Film 'The Crucible/ Silenced', Kisah Nyata Kekerasan Seksual Murid Keterbatasan Mental

Film Korea 'The Crucible/ Silenced'
Sumber :
  • VIU

Olret –Pernah nonton film Korea yang berjudul The Crucible/ Silenced. Film yang bakal membuat penonton banjir air mata ini ternyata diangkat dari kisah nyata.

Yuk simak artikel ini selengkapnya. Awas mengandung Spoiler!

Spoiler Film Korea 'The Crucible/ Silenced'

Film ini dimulai dari perjalanan Kang In-ho yang mulai mengajar di Sekolah Khusus Tuna Rungu dan Wicara di kota Mujin, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan. 

Sekolah ini pada umumnya mirip sekolah lain. Namun ada misteri yang tersembunyi di dalamnya. In Ho mulai menyadari misteri dan keanehan sekolah tersebut ketika para murid seakan takut berlebihan bahkan trauma terhadap guru-gurunya. Namun anehnya, guru-guru itu menganggap ketakutan murid termasuk wajar. 

Seperti misalnya saat di ruang guru, seorang guru laki-laki bebas memukul, meninju, dan menonjok bocah laki-laki bernama Min Soo. Dan guru-guru yang ada di ruangan yang sama pun membiarkan, seolah itu hal yang lumrah untuk dilakukan. 

In Ho yang juga seorang ayah, sangat memahami pentingnya kondisi kejiwaan anak-anak yang perlu selalu dirawat dalam setiap kesempatan. Karena itu, dia ingin dekat dengan murid. Sayangnya harus kecewa karena tidak mendapatkan sambutan yang baik. 

Tambahan informasi, sekolah luar biasa itu memiliki asrama yang menampung anak-anak disabilitas tersebut. Bahkan fasilitasnya bisa dibilang cukup lengkap. Tapi ternyata, kelengkapan-kelengkapan tersebut merupakan sebuah skema licik untuk aksi bejat para petinggi di sana. 

Inho yang secara gigih mendekati para siswa, kemudian juga membuka tabir kejahatan para petinggi di sekolah. Mereka rupanya melakukan kekerasan fisik dan seksual terhadap murid-murid yang punya keterbatasan itu. 

Spoiler Ending Film Korea 'The Crucible/ Silenced'

Sayangnya jangan berharap akhir bahagia dan memuaskan dari film ini. Karena lewat uang bisa membuat para pelaku lepas dari tanggung jawab. Uang membuat keadilan tak ada artinya di dalam hukum, orang-orang bejat tersebut terbejat bisa lolos begitu saja.

Review Film Korea 'The Crucible/ Silenced'

Selama menonton film, penonton akan dibuat tidak nyaman dan tertekan dengan penyiksaan-penyiksaan yang dilakukan pelaku (guru dan kepala sekolah) pada murid-murid mereka yang lemah dan punya keterbatasan. 

Bahkan banyak pula adegan-adegan yang bisa menguras air mata. Selain itu ending yang tidak memuaskan membuat penonton akan geram.  

Ditambah dengan kemampuan akting yang mumpuni dan teknik penyutradaraan serta story telling yang bagus, film ini terasa nyata. 

Apalagi film ini ternyata diangkat dari kisah nyata. 

Dilansir dari Korea Times, kasus kekerasan dan pelecehan seksual dalam film ‘The Crucible’ berdasarkan kisah nyata yang tejadi di ‘Gwangju Inhwa School’. 

Pada tahun 2005, beberapa guru dari sekolah tersebut diketahui melakukan kekerasan dan pelecehan seksual pada murid tuna rungu dan tuna wicara selama kurang lebih 5 tahun lamanya, terhitung sejak tahun 2000 sampai 2005. Namun kasus tersebut kemudian ditutup dengan hukuman ringan untuk para pelaku, bahkan beberapa guru tersebut masih kembali mengajar.

Hal tersebutlah yang kemudian memicu Gong Ji-young menulis novel berdasarkan kasus tersebut. Novel kemudian dirilis pada tahun 2009. Dua tahun kemudian, pada tahun 2011, adaptasi dibuat atas dukungan dari berbagai pihak agar kasus tersebut kembali dibuka.

Salah satunya dari Gong Yoo yang saat itu sedang menjalani wajib militer, di sana dia membaca novel tersebut. Dia tergugah, lalu setelah wamil, dia kontak itu sutradara dari agensinya. Dia meminta agar agensinya bisa mengangkat kisah buku itu ke layar lebar.

Usaha tersebut membuahkan hasil yang cukup manis. Setelah dua bulan tayang, sekolah tempat kasus asli tersebut terjadi yaitu ‘Gwangju Inhwa School’ resmi ditutup pada akhir tahun 2011. 

Tidak hanya itu, penayangan film ini juga memicu dibukanya kembali kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada tahun 2000 sampai 2005 tersebut. Akhirnya para pelaku kembali menerima hukuman yang cukup berat.

Keadilan memang butuh diperjuangkan lewat berbagai cara. Nah, film ini juga salah satu contoh untuk memperjuangkan kembali keadilan yang sempat didapatkan oleh para korban. 

Meski butuh waktu panjang, pada akhirnya, segala kejahatan mereka terungkap ke seluruh negri, meski putusan hakim menyatakan sebaliknya namun penjahat-penjahat itu akhirnya harus membayar dosa-dosa mereka. 

Pemeran: Gong Yoo (Kang In-Ho) dan Jung Yu-Mi (Seo Yoo-Jin). 

Sutradara: Hwang Dong-Hyuk

Rating: 8/10 (Imdb)