6 Bahaya Dan Resiko Water Fasting (Puasa Air)
- freepik.com
Olret – Mengetahui bahaya dan risiko dari puasa air yang ekstensif dan tidak terencana, tentu saja puasa air dalam jangka panjang tidak sehat dan tidak aman.
Dehidrasi dan kekurangan nutrisi dalam jumlah besar dapat menyebabkan hilangnya massa otot secara parah, membuat Anda menjadi kurus secara tidak normal dan kehilangan otot yang tidak sehat.
Selain itu, keseimbangan vitamin dan mineral esensial yang tidak tepat dapat menyebabkan pusing dan pingsan yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas, terjatuh, atau kecelakaan lainnya.
Bekerjasamalah dengan dokter dan ahli gizi Anda, dan cobalah puasa air hanya jika disarankan.
Manfaat puasa air sangat banyak, namun seperti praktik gaya hidup lainnya, jika tidak dilakukan dengan benar, puasa air bisa berakibat buruk. Berikut beberapa risiko yang terkait dengan puasa air:
1. Kehilangan Otot
Perjalanan penurunan berat badan Anda dengan diet air yang banyak bisa menjadi salah jika tidak dilakukan dengan benar. Menurunkan berat badan dengan cepat pada tahap awal sangat menguntungkan, tetapi jika Anda kecanduan diet hanya air dan membuat diri Anda kelaparan, maka Anda lebih banyak ruginya daripada manfaatnya.
Setelah tubuh kehilangan kelebihan lemaknya, tanpa sepengetahuan Anda, tubuh mungkin mulai memecah jaringan otot untuk mendapatkan energi. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya otot dan penurunan kekuatan otot. Hal ini khususnya mengkhawatirkan bagi individu yang aktif secara fisik atau memiliki rutinitas kerja yang berat.
2. Kekurangan Gizi
Puasa air melibatkan penghentian semua makanan, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengakibatkan kekurangan vitamin dan mineral yang serius. Kekurangan vitamin, mineral, dan protein dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda dan dapat menimbulkan kesulitan.
3. Ketidakseimbangan Elektrolit
Puasa air dalam jangka panjang dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh, menyebabkan ketidakseimbangan natrium, kalium, dan magnesium. Hal ini dapat mengakibatkan kelemahan, pusing, dan ritme detak jantung tidak teratur.
4. Dehidrasi
Meski namanya puasa air, penting untuk tetap terhidrasi selama puasa lebih dari biasanya. Kekurangan makanan meningkatkan risiko dehidrasi yang dapat menyebabkan kelelahan, pusing, kesulitan ginjal, dan ketidakseimbangan elektrolit.
5. Hipotensi Ortostatik
Jika Anda tiba-tiba mengalami penurunan tekanan darah saat berdiri dari kursi atau tempat tidur, hal ini disebut dengan hipotensi ortostatik dan bisa jadi merupakan akibat langsung dari dehidrasi akibat puasa air. Ini menyertai pusing dan kemungkinan besar pingsan.
6. Kelemahan
Dehidrasi, tingkat energi yang rendah, dan rasa lapar mungkin membuat Anda merasa lemas dan mengantuk sepanjang hari. Hal ini menghambat kehidupan sehari-hari.
Sebelum memulai puasa air, penting untuk mendiskusikan keamanan dan kesesuaian dengan ahli kesehatan.
Apakah Puasa Air Singkat Aman?
Puasa air adalah strategi singkat yang sebaiknya Anda coba dalam jangka waktu singkat, misalnya 1-3 hari, dan dapat diulang setiap 15 hari. Puasa jenis ini dapat meningkatkan kejernihan otak dan memberikan beberapa manfaat kesehatan melalui autophagy.
Autophagy, seperti yang kita ketahui, membantu membersihkan sel-sel yang rusak untuk membantu menumbuhkan sel-sel baru. Namun puasa air harus dilakukan dengan hati-hati, di bawah pengawasan, dan tidak terlalu sering, karena ini bukan pengobatan jangka panjang.
Apa Kesalahan Umum yang Dilakukan Orang Saat Puasa Air?
Manfaat water fasting seperti penurunan berat badan bisa cepat sehingga terlihat menarik. Hal ini mungkin mendorong Anda untuk berpuasa air, yang sering kali menimbulkan bahaya kesehatan yang serius.
Berikut beberapa kesalahan umum yang mungkin Anda lakukan:
- Tidak mempersiapkan tubuh Anda untuk puasa air yang akan datang.
- Puasa air terlalu sering tanpa pengawasan medis.
- Perpanjang durasi puasa air untuk hasil yang lebih cepat.
- Mengabaikan sinyal pusing dan kelelahan saat puasa air.
- Manjakan diri dengan makan besar segera setelah puasa.
Ingatlah bahwa puasa air dapat melelahkan secara mental dan fisik. Sangat penting untuk melakukan pendekatan dengan hati-hati, mendidik diri sendiri, dan, jika diperlukan, mencari bantuan profesional.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis.