4 Efek Samping Buah Delima Bagi Kesehatan, Hati-hati ya!
- freepik.com
Olret – Kata delima berasal dari dua kata Latin yang terpisah; "pomum" yang berarti apel, dan "granatum" yang berarti diunggulkan. Biji merah delima yang berair dan kaya rasa memang lezat, tetapi Anda tidak ingin mengonsumsinya secara berlebihan sebelum mengetahui potensi efek samping buah delima.
Mulai dari tekanan darah rendah hingga reaksi alergi, pengenceran darah, gatal, dan menyebabkan munculnya ruam saat dioleskan, dan dapat bereaksi jika berinteraksi dengan obat lain.
Kamu mungkin menganggap ini mengejutkan mengingat status buah delima sebagai buah super. Baca terus untuk memahami efek merugikan dari buah delima dan cara menghindari risiko apa pun.
1. Risiko Keterbatasan Pertumbuhan Janin pada Ibu Hamil
Jus dianggap sebagai pilihan yang aman untuk wanita hamil; namun, tidak ada bukti untuk membuktikan keselamatan anak yang belum lahir tersebut. Menempel jus delima bisa lebih aman daripada beralih ke suplemen delima buatan, ekstrak delima, atau kulit delima untuk dikonsumsi.
Sebuah uji coba secara acak pada tikus menunjukkan bahwa konsumsi jus delima dapat mengubah ukuran lingkar kepala janin dan lingkar perut pada kelompok kelahiran laki-laki dan perempuan.
Data lebih lanjut tidak mendukung jus delima sebagai obat alami yang efektif untuk sindrom pembatasan pertumbuhan janin pada wanita hamil sesuai dengan data yang dipublikasikan NCBI dengan judul Pomegranate Juice Supplementation Alters Utero-Placental Vascular Function and Fetal Growth in the eNOS−/− Mouse Model of Fetal Growth Restriction.
2. Risiko Tekanan Darah Rendah Mendadak
Jus delima telah menunjukkan hasil positif dalam beberapa studi pada pasien yang berisiko tekanan darah tinggi. Ini mungkin karena adanya polifenol di dalamnya.
Meskipun ini mungkin bermanfaat, buah delima juga bisa menjadi penyebab kekhawatiran jika tidak dikonsumsi dalam jumlah sedang dan dilawan dengan obat-obatan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh NCBI dengan judul Effects of pomegranate juice on blood pressure: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials menemukan kesimpulan bahwa mengkonsumsi jus dalam jumlah berlebihan bersama dengan obat tekanan darah dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, yang dapat menyebabkan pusing dan pingsan.
3. Gangguan Obat
Ada kemungkinan besar jus delima akan mengganggu pengobatan karena berpotensi bereaksi dengan enzim yang memetabolisme obat. Hal ini dapat menyebabkan perubahan dalam efek obat.
Perubahan yang paling umum terlihat pada orang yang memakai obat tekanan darah, diikuti oleh pengencer darah dan antidepresan.
Karena jus delima melemaskan pembuluh darah, disarankan untuk tidak meminum jus dua minggu sebelum operasi karena dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah.
Jus delima berinteraksi dengan penghambat ACE untuk mengontrol tekanan darah tinggi. Beberapa obat potensial termasuk Benazepril (Lotensin), Captopril (Capoten), Enalapril (Vasotec), Fosinopril (Monopril), Lisinopril (Zestril), dan Ramipril (Altace).
Statin, yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol, juga diketahui bereaksi dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Beberapa obat potensial termasuk Atorvastatin (Lipitor), Fluvastatin (Lescol), Lovastatin (Mevacor), Pravastatin (Pravachol), Rosuvastatin (Crestor), dan Simvastatin (Zocor).
Meskipun interaksi antara buah delima dan obat-obatan tidak sering diamati dan hanya bereaksi ketika dikonsumsi secara berlebihan, yang terbaik adalah mencari nasihat profesional sebelum mengubah atau memulai pengobatan.
4. Alergi
Salah satu efek samping yang paling serius adalah reaksi alergi terhadap buah delima. Sesuai data dan penelitian yang terdaftar, alergi buah delima pada beberapa orang dapat menyebabkan sesak napas bahkan dapat menyebabkan kematian. Meski jarang, gejalanya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Beberapa gejala alergi buah delima yang paling umum termasuk reaksi kulit, gatal, kemerahan, dan ruam. Masalah pernapasan seperti kesulitan bernapas, mengi, atau sesak napas juga diamati.
Seorang pasien berusia 18 tahun menderita angioedema yang merupakan pembengkakan pada mata, bibir, dan alat kelamin, muntah, dan sakit perut dalam waktu 10 menit setelah konsumsi buah delima.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.