10 Efek Samping Mentimun yang Jarang Diketahui, Apa Saja?
- freepik.com/author/jcomp
Dalam kasus alergi yang diketahui sebelumnya terhadap buah-buahan seperti melon atau zucchini, kamu mungkin berisiko lebih tinggi mengalami alergi mentimun juga.
Alergi mentimun biasanya termasuk dalam kategori sindrom alergi oral (OAS), juga dikenal sebagai sindrom makanan serbuk sari. OAS terjadi ketika protein dalam makanan tertentu, seperti mentimun, menyerupai protein yang ditemukan dalam serbuk sari.
Jika kamu alergi terhadap serbuk sari tertentu, seperti serbuk sari ragweed atau birch, sistem kekebalan mungkin salah mengira protein mentimun sebagai protein serbuk sari dan memicu reaksi alergi.
Tingkat keparahan alergi bervariasi dari pembengkakan ringan di mulut atau tenggorokan hingga gejala berat seperti anafilaksis. Jika kamu menduga memiliki alergi mentimun atau mengalami gejala yang mengkhawatirkan setelah mengonsumsi mentimun, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis.
3. Paparan Toksisitas Pestisida
Ketika mentimun dikonsumsi tanpa pencucian yang benar atau jika varietas non-organik dipilih, ada risiko menelan residu pestisida. Residu pestisida dapat terdapat pada kulit atau bahkan menembus ke dalam daging mentimun.
Residu ini dapat bervariasi tergantung pada jenis pestisida yang digunakan, praktik pertanian, dan peraturan di berbagai daerah.
Ketika tubuh manusia terpapar pestisida untuk waktu yang lama, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis yang parah. Ini dapat berkisar dari kemungkinan kanker tertentu hingga modifikasi genetik, ketidakseimbangan hormon, dan gangguan pada sistem reproduksi.
Oleh karena itu, untuk menghindari risiko ini, yang terbaik adalah memilih yang organik dan mengkonsumsinya setelah mengupas kulit mentimun.
4. Dapat Menyebabkan Masalah Ginjal
Ketimun memiliki efek diuretik, artinya dapat meningkatkan produksi urin. Meskipun ini bermanfaat untuk membuang racun dan meningkatkan kesehatan ginjal, konsumsi jus mentimun yang berlebihan, terutama di malam hari, dapat menyebabkan sering buang air kecil.
Alasan utama mengapa mentimun memiliki sifat diuretik adalah karena mengandung banyak air dan senyawa tertentu, termasuk asam caffeic dan potasium. Senyawa ini memiliki efek diuretik ringan, merangsang ginjal untuk memproduksi dan membuang lebih banyak urin.