Part 6 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatera Selatan
"Dari pucuk pak. Kami dari Puncak Dempo." Jawabku.
Jawabannya diluar dugaanku. Dia malah semakin tampak gusar.
"Huh! Lagi-lagi terjadi. Anak-anak kurangajar! Sebenernya buat apa kalian itu ganggu-ganggu kenyamanan penghuni Dempo? Ini selalu saja terjadi!'' dia mengomel panjang lebar.
Aku menoleh ke belakang dan merasa heran karena tak melihat teman-temanku. Padahal tadi mereka tepat dibelakangku tidak jauh. Ah, mungkin sebentar lagi.
"Saya dan teman-teman numpang istirahat dulu, Pak." Kataku.
"Teman apa? Tidak ada itu teman-temanmu!" Dia menjawab dengan galak.
Belum sempat menjawab, kulihat istrinya muncul dari balik pintu. Aku agak takut melihatnya. Nenek itu berambut panjang, beruban dan awut-awutan. Wajahnya hitam dan nampak menyeramkan, juga nampak sama tak ramahnya dengan kakek ini. Nenek itu memakai kain yang dililit di dada dan memakai kebaya model lama.