Part 6 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatera Selatan
Lalu si Kakek muncul lagi ke teras pondokan. Aku langsung pura-pura tak mendengar obrolan mereka, mengambil kopi dan meminumnya. Hampir saja ku tersedak. Kopi itu luar biasa pahit. Nampaknya Nenek itu lupa mencampur gula.
"Ayo masuk aja." Pinta si Kakek padaku sambil berdiri di ambang pintu.
"Saya disini aja, Pak. Istirahat." Aku menolaknya dengan halus. Sesungguhnya aku punya firasat buruk, sejak tadi instingku mengatakan untuk pergi.
"Istirahat aja didalam, tidur dulu. Kami juga mau tidur." Nada suara si Kakek terdengar memaksa. Sorot matanya membuatku semakin takut.
"Makasih, Pak. Saya disini aja, sambil nunggu teman-teman." Aku kembali berusaha menolak sesopan mungkin.
Kakek itu menjawab dengan tata bahasa yang aneh seakan terbalik dan terdengar menyeramkan, atau mungkin memang itu maksud sebenarnya??
.........sudah ga ada lagi temenmu itu.......