Part 8 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatera Selatan

Gunung Pundak
Gunung Pundak
Sumber :
  • instagram

"Baang, tolong aku, Bang. Aku takut, Bang." Aku menangis tersedu-sedu.

Tebing yang terlalu curam menghentikan gerak turun Bang Idan dan Anes. Sementara aku masih tak berani bergerak sama sekali.

"Dek, jangan panik. Sekarang tenangkan dirimu. Kau dengarkan suara Abang ini." Bang Idan berteriak padaku. Ada jarak semeter vertikal yang memisahkan kami, tapi buatku rasanya jauh sekali.

"Sekarang coba berdiri dan pegangan pada akar yang menggantung itu. " Kembali Bang Idan memberikan perintah.

Dengan kaki gemetar ku beranikan diri untuk bergerak seperlahan mungkin. Aku menelan ludah kala melirik ke bawah, jurang itu seakan memanggil-manggilku. Salah sedikit tubuhku akan terlempar kesana.

"Terus, Dek. Kau tempatkan kakimu di akar yang itu, lalu pegangan pada akar yang ini." Sambung Bang Idan lagi, tapi suaranya terdengar tegang.

"Terus, Pin. Pelan-pelan." Kudengar suara Anes yang sama tegangnya dengan Bang Idan.

Aku tak bisa melihat ekspresi mereka berdua karena fokus mencari pegangan akar di tebing ini. Nafasku mulai habis dan ototku lelah karena takut dan tegang.