Part 6 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Alasan mendaki gunung sindoro
Sumber :
  • www.ngayap.com

Aku benar-benar cemas dan luar biasa panik. Tidak tahu harus bagaimana dan kemana. Aku menyadari kebodohanku sekarang. Aku terlalu bergantung pada orang itu. Padahal sejak di Cibunar aku sudah bertekad akan melakukan ini sendiri. Sekarang aku disini, sendiri. Tangga batu, obor, kabut kelabu, sepenuh hati aku sadar, aku tersesat di alam lain. Aku terus menerus mengingatkan diri sendiri, aku harus tenang, aku harus pulang, aku tidak boleh mati disini.

Ketenanganku cuma berhasil beberapa detik. Saat kabut sedikit menipis kulihat sesuatu yang nyaris membuatku histeris jika saja tidak ada tangan yang membekap mulutku. Orang itu sudah ada disampingku, tangannya masih membekap mulutku.

Dia memberi aba-aba untuk tenang. Baru kusadari, didepanku tergeletak banyak tubuh pendaki gunung. Satu tubuh malah tepat ada disampingku. Yang lain terserak tak beraturan. Mereka semua tertidur. Hanya saja kulitnya sepucat mayat

Orang itu menyuruhku berdiri dengan tenang. Aku diperintahkan mengikutinya. Dia berjalan menjauhi tangga batu, masuk menembus kegelapan hutan. Aku berjingkat-jingkat berusaha tidak mengeluarkan suara apapun.

Seekor gagak diatasku. Melompat dari dahan ke dahan seakan mengikuti.

"Abang dari mana tadi? I... Itu siapa bang? Me.. Mereka tadi? " Suaraku gemetar bertanya.

Tidak seperti biasanya, dia menjawab dengan berbisik, "ini bukan tempat lu lagi boy, jangan sampai ada yang tau kita disini."