Jadilah Pendamping Hidupku. Karena Ku Ingin Menjagamu Hingga Akhir Hayatku
- freepik.com
“Lo kalau mau balik, balik aja Gas. Lagian lo bukan siapa-siapa gue kok. Jangan larang-larang gue deh!” Hana meneriaki Bagas tepat di pintu keluar bioskop. Ia kemudian mengibaskan tangan Bagas dan pergi kemudian.
Hana kemudian mengetik balasan pesan untuk Bagas. Ia menerima semua konsekuensi yang akan ia terima dari Bagas setelah ini. Lagipula, siapa yang tak sakit hati diteriaki demikian rupa di muka umum? Hana menghela napasnya berat. Kesal dengan sikapnya sendiri tempo hari.
Asap menari-nari di meja nomor 25, di sudut café “Rasa.” Sudah sepuluh menit pemilik kursi itu duduk berhadap-hadapan. Tetapi diantara keduanya tak jua membuka obrolan. Mereka hanya mengucapkan kata “terima kasih” saat pesanan mereka datang, tersenyum kepada pelayan, lalu hening kemudian. Gemericik hujan yang mulai berdatangan menjadi latar. Mengisi keheningan diantara keduanya yang tak jua segera membuka obrolan.