5 Isu Tentang Film Jepang Monster, Arti Kemanusiaan Hingga Menjadi Orang Tua

Film Jepang Monster
Sumber :
  • instagram

Tidak mengherankan jika Minato merasa cemas pada usianya yang masih muda dan rapuh. Protagonis kita mungkin mendapatkan pemahaman yang lebih baik setelah dia dewasa. Namun saat ini, dia sangat rentan terhadap kebingungan, kesalahpahaman, dan rasa benci pada diri sendiri.

Salah satu kelemahan terburuk Minato adalah dia tidak memiliki sumber daya. Dia kekurangan mentor atau panutan untuk membimbingnya melewati masa perkembangan yang sulit ini.

Minato merasa tidak bisa curhat kepada ibu atau gurunya, yang mengungkapkan pandangan tradisional mereka tentang keluarga dan maskulinitas. Selain itu, satu-satunya representasi yang dilihatnya adalah sosok stereotip di televisi.

"Kulitku sangat kenyal!" Saat ibu & teman sekelasnya mengejek karikatur komedi ini, Minato diingatkan bahwa seksualitasnya menjadi sumber ejekan. Saya adalah lucunya lucu bagi seluruh dunia.

2. Kesesuaian

Film Jepang Monster

Photo :
  • instagram

Minato tidak ingin merasa seperti monster, jadi dia mengatasinya dengan menyangkal ketertarikannya. Saat Yori membelai kepalanya, Minato menikmati gerakan intim tersebut hingga dia melihat seseorang di dekatnya.

Setelah kembali ke rumah, Minato memotong rambutnya. Gaya rambut panjang dikaitkan dengan godaan, membawa kenangan yang ingin ia tolak. Potongan rambut tersebut juga melambangkan keinginan Minato untuk mengubah identitasnya.