Mengapa Baterai 6.000 mAh Akan Menjadi Standar Smartphone Berbiaya Rendah?
- Google Image
Olret – Setelah perlombaan dalam hal konfigurasi, kamera, frekuensi pemindaian, mungkin perlombaan berikutnya antar produsen di segmen ponsel pintar berbiaya rendah mungkin adalah daya tahan baterai atau baterai besar seperti 6.000 mAh misalnya.
Lalu mengapa baterai 6.000 mAh akan menjadi standar baru untuk smartphone berbiaya rendah? Mari kita analisa bersama!
Baterai 6.000 mAh akan menjadi "penyelamat" bagi smartphone modern
Daya tahan baterai selalu menjadi perhatian utama para pengguna ponsel pintar. Dengan meningkatnya kebutuhan penggunaan, mulai dari menonton film, bermain game, menjelajahi web hingga bekerja dan belajar online, baterai berkapasitas 6.000 mAh hadir sebagai “penyelamat” bagi pengguna.
Dengan kapasitas besar tersebut, pengguna bisa nyaman menggunakan ponsel sepanjang hari tanpa perlu khawatir kehabisan baterai di tengah jalan.
Artinya, pengalaman pengguna akan meningkat secara signifikan, tidak perlu lagi khawatir harus membawa pengisi daya cadangan atau mencari stopkontak kapan pun, di mana pun.
Perlombaan teknologi baterai inilah yang mendorong tren baterai besar
Tren baterai besar tidak hanya datang dari permintaan pengguna tetapi juga karena terus berkembangnya teknologi baterai. Produsen terus melakukan perbaikan untuk menciptakan baterai berkapasitas lebih besar tanpa menambah ukuran dan berat perangkat.