Puasa Intermiten – Metode, Manfaat, dan Penurunan Berat Badan

Puasa Intermiten
Sumber :

Manfaat Puasa Intermiten untuk Hidup Sehat

Photo :
  • -
Inilah Semua yang Perlu Kamu Ketahui tentang Intermittent Fasting 16:8

Manfaat puasa intermiten telah dibuktikan dalam penelitian pada manusia dan hewan. Ada efek positif yang kuat pada pengendalian berat badan dan kesehatan otak dan tubuh juga. Selain itu, tahukah Anda bahwa puasa intermiten juga dapat membantu Anda hidup lebih lama?

Tercantum di bawah ini, hanya beberapa manfaat kesehatan dari puasa intermiten:

1. Resistensi Insulin

Puasa Intermiten mengurangi resistensi insulin dan membantu menurunkan kadar gula darah hingga 6%. Kadar insulin puasa berkurang hingga 31%. Ini memberikan perlindungan yang signifikan dari diabetes tipe 2.

Menurut penelitian ini, dapat dianggap sebagai pengobatan tambahan untuk mencegah terjadinya dan perkembangan penyakit kronis yang berhubungan dengan gula darah dan lipid pada pasien dengan sindrom metabolik.

2. Anti Penuaan

11 Tips Menurunkan Berat Badan Terbaik untuk Pria

Kesenjangan antara makan meningkatkan metabolisme, mendorong tubuh kita untuk memecah nutrisi dan membakar kalori lebih efisien. Ini juga mempengaruhi perbaikan DNA secara positif dan memperlambat degradasi sehingga bekerja sebagai alat anti-penuaan.

Penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten juga meningkatkan kadar antioksidan yang melawan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan kondisi kulit yang terkait dengan penuaan.

3. Kesehatan Otak

Saat Anda berpuasa, hormon BDNF meningkat di otak. Ini mendorong pertumbuhan neuron baru dan juga memberikan perlindungan terhadap penyakit Alzheimer.

Studi menunjukkan bahwa puasa intermiten meningkatkan neuroplastisitas di otak. Ini mengoptimalkan fungsi otak dan meningkatkan ketahanannya terhadap cedera.

4. Kesehatan Jantung

Apakah Puasa Intermiten Baik untuk Menurunkan Berat Badan?

Telah dibuktikan oleh penelitian bahwa puasa membantu mengurangi kolesterol LDL, gula darah, penanda inflamasi, resistensi insulin, dan trigliserida darah; semua faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyakit jantung.

5. Peradangan

Halaman Selanjutnya
img_title