Apakah Bubuk Protein Menyebabkan Kenaikan Berat Badan?

Protein Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Sumber :
  • u-report

Olret – Bubuk protein adalah cara mudah untuk mendapatkan lebih banyak protein dalam makanan yang di konsumsi. Ini adalah suplemen olahraga yang sehat dan nutrisi pasca-latihan yang penting untuk perbaikan dan perkembangan otot.

24 Oktober Peringati Hari Dokter Nasional

Namun, berat badan kamu mungkin bertambah jika tidak menggunakannya dengan benar.

Salah satu kesalahan bubuk protein yang paling umum adalah terlalu banyak mengonsumsi bubuk protein. Akibatnya, asupan kalori secara keseluruhan mungkin meningkat, menyebabkan berat badan bertambah.

Kopi hitam! Apakah ini Benar-Benar Bisa Membantu Penurunan Berat Badan?

Jika kamu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang kamu bakar dari makanan apa pun, termasuk bubuk protein, tubuh akan menyimpan kelebihan kalori tersebut sebagai lemak. Namun, jumlah dan jenis bubuk protein yang tepat menyehatkan tubuh dan tidak berkontribusi pada penambahan berat badan.

Bagaimana Bubuk Protein Menyebabkan Penambahan Berat Badan?

Protein Menyebabkan Kenaikan Berat Badan

Photo :
  • u-report
Sosok Theresia Dwiaudina Sari Putri, Belajar Kesehatan Mahal, Bekerja Digaji Seikhlasnya

Berapa berat yang kamu peroleh dari mengonsumsi bubuk protein tergantung pada bubuk dan seberapa sering kamu memakannya. Bubuk protein, dengan sendirinya, tidak akan membuat kamu bertambah gemuk.

Berat badan kamu bertambah saat mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang kamu bakar. Konsumsi bubuk protein yang berlebihan (dengan aditif lainnya) dapat menyebabkan kelebihan kalori, yang menyebabkan penambahan berat badan.

Kembung adalah efek samping umum lainnya dari mengonsumsi terlalu banyak bubuk protein. Itu membuat kamu merasa lebih buncit dan bisa memberi kesan penambahan berat badan di area perut.

Campuran bubuk protein yang mengandung lebih banyak karbohidrat dan kalori daripada campuran lainnya khusus untuk orang yang mencoba menambah berat badan. Namun, bubuk protein dengan bahan yang mendukung tujuan penurunan berat badan juga tersedia. Selain bahan, waktu dan jumlah konsumsi bubuk protein juga memengaruhi kenaikan berat badan.

1. Serbuk Protein yang berlebihan

Jika kamu mengonsumsi lebih banyak bubuk protein dari batas yang disarankan, kamu akan mengonsumsi lebih banyak kalori secara keseluruhan, yang menyebabkan penambahan berat badan.

Selain itu, jika kamu tidak berolahraga setelah mengikuti diet tinggi protein, peningkatan asupan kalori akan melebihi tingkat metabolisme basal.

2. Tidak Mengukur Bubuk Protein

Baca label nutrisi untuk mengetahui berapa sendok yang kamu butuhkan untuk memenuhi kebutuhan harian. Mengonsumsi bubuk protein lebih banyak, terutama saat membuat smoothie, dapat mengganggu keseimbangan antara karbohidrat dan gula.

Orang sering mengonsumsi terlalu banyak bubuk protein saat menggunakan scooper yang lebih kecil, menyesatkan mereka untuk makan lebih banyak karbohidrat dan gula, yang mungkin membuat berat badan bertambah.

3. Membeli Konsentrat Protein Whey

Jika kamu tidak toleran terhadap laktosa, kamu mungkin kesulitan memproses konsentrat protein whey, yang dapat menyebabkan peradangan.

Pertambahan berat badan adalah efek samping peradangan, jadi kamu mungkin ingin memilih isolat protein whey sebagai gantinya. Isolat mengandung lebih sedikit laktosa daripada konsentrat protein whey.

Berapa Banyak Bubuk Protein yang Kamu Butuhkan?

RDA (Recommended Daily Allowance) untuk protein adalah antara 0,8 dan 1 g per kilogram berat badan. Dosis standar untuk bubuk protein adalah sekitar 1–2 sendok (sekitar 25–50 gram) per hari, sebaiknya setelah berolahraga.

Selain itu, usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik merupakan ukuran penting untuk menentukan jumlah protein yang kamu butuhkan. Misalnya, seseorang dengan gaya hidup kurang gerak membutuhkan lebih sedikit protein daripada seseorang yang aktif.

Karena itu, diskusikan dengan profesional yang berkualifikasi untuk menentukan kebutuhan protein tubuh yang sesuai.