Stroke: Gangguan Tidur yang Dapat Menjadi Faktor Risiko Utama Serangan Otak
- freepik.com
Olret – Stroke adalah kondisi yang mengancam jiwa yang membutuhkan perhatian segera. Juga disebut serangan otak, itu dapat terjadi ketika sesuatu menghalangi suplai darah ke bagian otak atau ketika pembuluh darah di otak pecah, jelas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Jika kamu selamat dari stroke, ada kemungkinan besar otak akan rusak atau mati, mengakibatkan kecacatan dan kematian jangka panjang. Pertama-tama mari kita pahami risikonya.
Siapa yang berisiko Stroke?
Menurut Mayo Clinic, orang berusia 55 tahun ke atas, mereka yang memiliki riwayat penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan orang dengan riwayat keluarga stroke, serangan jantung, atau serangan iskemik transien dapat berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
Namun selain faktor risiko tersebut, sleep apnea yang parah juga dapat meningkatkan risiko serangan otak.
Sleep apnea dapat mendahului stroke, tidak terdiagnosis pada 80% pasien
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang serius dimana pernapasan berulang kali berhenti dan mulai tiba-tiba disertai dengkuran yang keras. Yang menarik adalah laporan menunjukkan kemungkinan hubungan antara sleep apnea dan stroke.
Laporan dari yang dilansir dari indiatimes Organisasi Sleep Apnea, sleep apnea terjadi pada hingga 70 persen pasien setelah mereka mengalami stroke. Selain itu, telah dilaporkan bahwa gangguan pernapasan saat tidur bahkan dapat mendahului stroke.
Namun, telah ditemukan bahwa sekitar 85 persen orang dengan sleep apnea tidak tahu mereka mengidapnya, sehingga menjadi ancaman bagi otak. Inilah mengapa para ahli percaya sleep apnea menjadi faktor risiko stroke.
Gejala sleep apnea
Sleep Apnea obstruktif dan sentral adalah dua jenis sleep apneayang dapat terjadi. Konon, menurut Mayo Clinic, beberapa gejala yang paling umum meliputi:
- Mendengkur keras
- Berhenti bernapas saat tidur
- Terengah-engah saat tidur
- Bangun dengan mulut kering
Tanda-tanda stroke yang membutuhkan tindakan segera
Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak tersumbat. Ini kemudian mempengaruhi bagian tubuh yang berbeda, yang menyebabkan gejala. Ini termasuk:
- Masalah dengan ucapan dan pemahaman
- Kelumpuhan atau mati rasa di wajah, lengan atau kaki
- Masalah dengan penglihatan
- Sakit kepala
- Kesulitan berjalan
Bagaimana cara mengurangi risiko serangan?
Sangat penting untuk mengetahui faktor risiko. Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes atau kondisi lain yang sudah ada sebelumnya, yang terbaik adalah mengelola dan mengaturnya. Mempertahankan berat badan yang sehat adalah kuncinya dan oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran dapat membantu mencapai kesehatan yang baik.
Selain itu, berolahraga secara teratur dan menjaga kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol dapat memainkan peran penting dalam mengekang risiko stroke. Yang terpenting, jika kamu didiagnosis menderita sleep apnea, penting untuk segera diobati.