Apakah Kol Baik Dikonsumsi Oleh Penderita Diabetes?
- freepik.com/author/jcomp
Olret – Kol adalah pilihan makanan yang baik untuk penderita diabetes tipe 2. Hal ini karena kubis termasuk sayur yang rendah karbohidrat dan kalori dan tinggi serat dan nutrisi.
Serat dalam kol dapat membantu mengatur kadar gula darah dan menurunkan risiko penyakit jantung, yang seringkali merupakan komplikasi diabetes. Selain itu, kol mengandung antioksidan dan senyawa antiinflamasi yang membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Sejumlah kecil mikronutrien seperti vitamin A, zat besi, dan riboflavin hadir dalam kubis. Selain itu, kaya akan vitamin B6 dan folat, yang diperlukan untuk beberapa fungsi tubuh yang penting.
Ini termasuk metabolisme energi dan operasi sistem saraf yang sehat. Tingginya kadar vitamin K dan C dalam kubis juga dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah.
Penelitian yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine dengan judul Cabbage (Brassica oleracea var. capitata): A food with functional properties aimed to type 2 diabetes prevention and management, menunjukkan bahwa kubis dapat bermanfaat bagi penderita diabetes. Ini memiliki efek multi-target pada regulasi homeostatis glukosa karena kandungan senyawa bioaktifnya yang tinggi. Selain itu, dapat mengurangi kerusakan organ yang terkena komplikasi T2DM, seperti hati dan ginjal.
Nilai Gizi Kol
Nilai Gizi Kol
- freepik.com
Dilansir dari healthifyme, sesuai USDA, seratus gram kol memiliki nutrisi berikut.
- Air: 92,2g
- Energi: 25kKal
- Protein: 1,28g
- Lemak: 0,1g
- Karbohidrat: 5,8g
- Serat: 2,5g
- Kalsium: 40mg
- Besi: 0,47mg
- Kalium: 170mg
- Riboflavin: 0,04 mg
- Vitamin B-6: 0,124mg
- Vitamin C: 36,6 mg
Kol adalah salah satu sayuran paling bergizi, karena tinggi vitamin A, zat besi, dan B12 serta merupakan sumber makro dan mikronutrien yang sangat baik. Selain itu, ia memainkan peran penting dalam metabolisme energi, dan kandungan kalorinya yang rendah dapat membantu mengatur kadar gula darah naik.
Apakah Kol Baik untuk Penderita Diabetes?
Apakah Kol Baik Dikonsumsi Oleh Penderita Diabetes
- freepik.com/author/jcomp
Kol memiliki beberapa keunggulan, beberapa di antaranya sangat bermanfaat bagi penderita diabetes. Sayuran ini tidak membuat kadar gula darah naik, seperti yang dilakukan banyak makanan lainnya.
Ini adalah hasil dari indeks glikemiknya yang rendah. Ini juga memiliki beberapa keuntungan tambahan yang dapat meningkatkan kesehatan umum Anda dalam situasi yang sulit bagi pasien diabetes.
Sebagai sayuran yang sehat, kamu harus memasukkan kol ke dalam makanan dengan berbagai cara. Ini bisa sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita diabetes karena dapat memberi mereka beberapa pilihan makanan yang enak dan bergizi.
Selain itu, sesuai penelitian dari Jurnal of Food Science dengan tema Cabbage (Brassica oleracea var. capitata): A food with functional properties aimed to type 2 diabetes prevention and management menunjukkan secara terperinci, kandungan antioksidan dan serat yang tinggi dalam kubis menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Manfaat Berbagai Jenis Kol untuk Penderita Diabetes
Kol, terutama varietas hijau, putih, dan ungu, merupakan sumber hipoglikemik yang sangat baik.
Mengkonsumsi kubis mendorong pelepasan serat makanan dan antioksidan ke dalam aliran darah, yang membantu menormalkan kadar gula darah.
Karena kubis tidak mengandung pati, sangat ideal untuk pasien diabetes.
Kubis mentah adalah sumber serat yang sehat, dan antioksidannya menjaga dari kerusakan sel.
Penelitian yang dipublikasikan oleh National Library Of Medicine dengan judul The significance of anthocyanins in the prevention and treatment of type 2 diabetes menunjukkan bahwa anthocyanin dalam kubis merah meningkatkan produksi insulin alami sambil menurunkan kadar gula darah. Mungkin mengurangi komplikasi yang disebabkan oleh diabetes.
Kandungan karbohidrat kubis yang rendah, yang menyebabkan penurunan kadar gula darah, merupakan keuntungan lain memakannya bagi penderita diabetes.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin Anda miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.
