5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Kamu Batuk dan Diare

Makanan yang Harus Dihindari Saat Kamu Batuk
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Saat musim hujan seperti ini, menjaga kesehatan menjadi hal yang perlu kamu perhatikan secara khusus. Bila ada penyakit, perlu ke dokter untuk pengobatan simtomatik. Namun soal makanan juga menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.

Efek kesehatan Dari Kopi Jeruk yang Belum Pernah Diberitahukan Kepada Kamu

Selain makan makanan yang bermanfaat untuk mengembalikan tubuh menjadi sehat dan pulih lebih cepat. Tahukah kamu bahwa ada makanan tertentu yang tidak boleh dimakan saat sedang sakit? Karena bisa membuat gejalanya lebih buruk dari sebelumnya!

Seperti saat kamu sedang batuk dan diare, ada baiknya kamu menghindari dan tidak mengkonsumsi makanan berikut ini. Apa saja makanan yang harus dihindari? Yuk, simak ulasannya!

1. Sayur mentah

7 Makanan Pemicu Alergi Kulit. Bikin Biduran dan Gatal-Gatal

Sayuran mentah akan memiliki bagian yang kasar yang dapat menyebabkan iritasi saat menelan. Terlepas dari kenyataan bahwa sayuran mentah adalah camilan sehat, tetapi istirahatlah jika kamu batuk atau sakit tenggorokan.

2. Buah jeruk

Nilai Gizi Jeruk

Photo :
  • freepik.com
5 Minuman yang Bisa Menghilangkan Rasa Ngantuk Selain Kopi

Padahal buah ini mengandung vitamin yang tinggi. Namun di sisi lain, keasamannya bisa semakin mengiritasi tenggorokan kamu. Karena itu, kamu harus mencari vitamin C dari sumber lain selama timbulnya gejala.

3. Produk susu

Produk susu mengandung laktosa. Beberapa orang memiliki intoleransi laktosa. Karena laktosa membuat lambung sulit dicerna. Ini dapat menyebabkan sakit perut. atau lebih diare

4. Bekatul dan Gandum

Bekatul mengandung serat tidak larut yang tinggi. Oleh karena itu, saat tertelan akan langsung masuk ke usus. Hal yang sama berlaku untuk granola, nasi merah, dan pasta gandum.

5. Kacang

Kacang-kacangan

Photo :
  • Getty Images

Kandungan gula dalam kacang (Alpha galactosidase) menyebabkan iritasi lambung. Dapat menyebabkan gas di perut semakin meningkat, karena tubuh mungkin tidak membuat enzim yang cukup untuk mencerna gula ini.

Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin Anda miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.