Perjalanan Mistis Di Gunung Semeru, Diganggu Penghuni Dunia Lain (Part 1)

Perjalanan Mistis Di Gunung Semeru
Sumber :
  • idris hasibuan

Kami berdua menuju pos perijinan, sudah sepi tinggal dua orang bule tadi. Pos dikawal mas Agus saat itu.

Part 3 (End) : Perjalanan Mistis Di Gunung Semeru, Diganggu Penghuni Dunia Lain

"Knapa mas, diomeli bapak barusan disuruh muncak ya...."

"iya mas Agus, kami tidak ada niatan muncak kok malah diomeli suruh muncak"

Perjalanan Mistis Di Gunung Semeru, Diganggu Penghuni Dunia Lain (Part 2)

"ya udah bawah sekalian ini bule, klo ada sampean berdua saya ijinkan berangkat perjalanan malem"

"Kami lewat jalur Ayek-ayek mas"

Bro! 7 Destinasi di Malang yang Bisa Bikin Candu. Sudah Kesana Belum?

Spontan Mail menjawab dengan cepat, seolah tidak mau memandu kedua bule itu. Mas Agus lantas menjelaskan ke si bule itu klo kami berdua akan mengambil rute jalur evakuasi yang tentu jalurnya lebih berat, namun lebih cepat. Si kedua bule goyah akhirnya disarankan petugas untuk bermalam dulu di Ranu Pane.

*

Pukul 5 sore waktu setempat kami berdua pamit ke mas Agus untuk berangkat, beliau juga menginformasikan klo di Ranu Kumbolo uda banyak pendaki. Do'a kami panjatkan kehadirat Illahi untuk mengawali angkat kaki. Kebun Bawang, kentang dan kubis nampak tumbuh subur. Baru beberapa meter kami melangkah ditegur petani setempat.

"mau kemana mas.....?"

"ke Ranu pak"

"kok tidak besok pagi aja, ini uda nenjelang magrib"

"kami mengejar waktu pak"

klo begitu hati-hati mas".

Teguran serupa terjadi sampai 5 kali aku hitung tadi. Barulah aku ingat klo menurut kepercayaan setempat jangan masuk hutan jalur gunung Ayek-ayek menjelang maghrib. namun aku tidak sampaikan ke Mail, khawatirnya dia nanti minta balik. Kepalang tanggung depan sudah batas hutan dan nampak langit masih terang. Ternyata si Mail mempunyai perasaan yang sama dengan aku disaat ada teguran orang terakhir tadi.

Halaman Selanjutnya
img_title