Part 2 (End) : Bertemu Dengan Dewi, Pendaki Wanita Serba Pucat di Gunung Arjuno

Gunung Arjuno
Sumber :
  • Youtube

"Loh mbak Dewi gak mau nunggu makan dulu"?, tanya Fajar.

Part 4 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

"Enggak mas, aku buru-buru soalnya mau ketemu teman juga diatas" jawab Dewi.

"Yaudah mbak Dewi hati-hati ya" jawab Fajar.

Part 3 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Lalu Dewi mengemasi tendanya dan pergi meninggalkan kami. Tidak lama kemudian setelah selesai makan kami juga berkemas dan akan melanjutkan perjalanan menuju ke puncak. Ketika kami sedang beres-beres, tiba-tiba Fajar menemukan sebuah dompet berwarna ungu, melihat itu Fajar mengambilnya dan bertanya pada kami semua apakah ada yang kehilangan dompet, tapi tidak satupun dari kami yang kehilangan dompet.

Karena tidak ada yang kehilangan dompet Fajar membuka dompet itu, ternyata didalam dompet itu terselip kartu identitasnya Dewi.

Ternyata pemilik dompet itu adalah Dewi yang tertinggal. Melihat isi dompetnya berisi surat-surat penting Fajar pun membawanya dan berniat mencarinya di puncak untuk memberikannya. Singkat cerita, sampailah kami di puncak kurang lebih pukul setengah 10 pagi. Di puncak kami mencari Dewi dan menanyakan kepada pendaki lain apakah ada pendaki wanita yang mengenakan kemeja hitam putih dan memakai ransel warna hijau pupus.

Part 2 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Tapi tidak ada satupun pendaki lain yang melihatnya, hingga akhirnya kami berpencar tapi tetap saja tidak menemuinya. Karena tidak menemukan Dewi, Fajar membawa dompet itu turun dan berniat mengantarkannya kerumahnya, karena di kartu identitasnya tertulis alamat rumah Dewi yang kebetulan tidak jauh dari tempat kami akan turun nanti. Waktu sudah menunjukan pukul 11 siang, kami pun bergegas turun melalui jalur Lawang.

Singkat cerita, sampailah kami di padang sabana di jalur pos 3 menuju pos 2. Sabana disitu sangat luas dan sebelah kiri kami terdapat sebuah bukit yang dinamakan Gunung Lincing. Sesampai disitu tiba-tiba aku melihat Dewi sedang berjalan jauh di atas Gunung Lincing. Aku memberi tahu teman-temanku dan kemudian berteriak memanggilnya karena ingin mengembalikan dompetnya, tapi Dewi tidak mendengar teriakan kami karena jauh.

Halaman Selanjutnya
img_title