Menikmati Pasir Buntung Camping Ground dan Deretan Curugnya Serta Video Perjalanan

Pasir Buntung Camping Ground
Pasir Buntung Camping Ground
Sumber :
  • www.ngayap.com

OlretBogor selalu mampu menarik jiwa para petualang untuk menikmatinya. Banyak destinasi baru yang silih berganti menampilkan pesonanya dengan kekuatan media sosial tentunya. Salah satunya adalah Pasir Buntung Camping Ground. Apakah kamu sudah pernah mendengar salah satu lokasi camping tersebut?

Jika belum pernah atau mungkin kamu juga ingin menikmati pesona sunrise dari balik gunung dan bebukitan, sunset jika sedang beruntung dan tentu saja deretan curug nan mempesona.

Dari curug yang mudah di jangkau sampai dengan membuat kaki tak kuat menanjak. Semuanya bisa kamu temukan di Pasir Buntung Camping Ground, gak percaya? Simak yuk perjalanan dari Olret liburan berikut ini.

Jakarta Sampai Dengan Kampung Raina Ciasihan Bogor, Dari Sengatan Panasnya Mentari Sampai Dengan Rintik Hujan.

Pasir Buntung Camping Ground

Pasir Buntung Camping Ground

Photo :
  • www.ngayap.com

Setelah sekian purnama tak melakukan perjalanan, akhirnya kami pun memutuskan untuk camping ceria. Perjalanan yang melelahkan pun telah di mulai, dari panasnya sengatan matahari Jakarta sampai dengan Bogor Kota. Sehingga akhirnya disambut dengan sejuknya udara perkampungan di bogor yang selalu identik dengan hujan.

Selama perjalanan menuju Pasir Buntung Camping Ground, kami pun selalu menikmati pemandangan alam yang menawan dan sesekali mojang bogor yang cantik terlihat di pinggir jalan.

Singkat cerita, kami pun sampai ke sebuah gerbang dan kawasan desa, dan kami pun registrasi yang dibantu oleh bang Babeh dengan membayarkan uang masuk Rp. 65.000 per orang. Karena katanya destinasi camping tersebut sudah termasuk paket wisata.

Apa boleh buat, kami hanya bisa membayar dan dijelaskan sedikit tentang camping ground tersebut dan tak lupa di kasih link google map supaya tidak tersasar. Meski sebenarnya saya juga menggunakan alamat yang diberikan yang saya dapatkan di instagram.

Ditemani Gerimis yang Manis, Pendakian Menuju Pasir Buntung Camping Ground Dimulai Dari Tanjakan.

Dari kawasan gerbang, kami pun masih melanjutkan perjalanan sampai dengan posko pendakian. Lalu diantarin salah satu petugas menuju camping area. Dimulai dari turunan sejenak kemudian menaiki anak tangga yang sudah dibuat dari tanah. Sekitar 10-20 menit dengan tanjakan penuh, kami harus berjuang untuk mencapai camping area.

Setelah sampai kawasan, barisan tenda sudah berdiri dengan apik karena memang lagi ada acara salah satu komunitas seni. Alunan musik yang merdu menemani kami mendirikan tenda, sehingga akhirnya tenda pun berdiri. Lalu kami istirahat dan mengobrol santai seperti biasanya sehingga jam 9 an. Alunan musik masih terdengar syahdu dan suara tenda sebelah yang sangat kacau.

Gangguan Anak Labil Dengan Segala Ocehannya Sampai Dengan Mimpi Horor yang Terasa Nyata, Semua Membuat Malam Dilalui Sungguh Menakutkan.

Ku tak percaya kau ada di sini , Menemaniku di saat dia pergi, Sungguh bahagia kau ada di sini, Menghapus semua sakit yang kurasa

Sepenggal lirik dari viera sampai dengan musik hindi tepatnya di tengah malam, ditambah lagi cerita yang tak masuk akal serta guyonan se*sual menjadi obrolan tenda sebelah. Awalnya kami sudah tertidur dengan lelap, sehingga akhirnya suara ketawa dan alunan musik dengan nada yang membuatku terusik. Sampai jam 3 pagi mereka masih melakukan hal yang sama, sedangkan aku hanya bisa bermain hape dan membaca beberapa artikel.

Lain halnya dengan zifta, dia yang tertidur lelap tanpa terganggu dengan suara musik dan obrolan anak alay, justru dia bermimpi di ganggu oleh makhlus halus yang bernama gendruwo sampai dengan khuyang. Yang membuatnya juga tak bisa tidur dan bangun dengan rasa ketakutan. Sebenarnya, saya juga melihat sesosok gelap dari tenda, tapi tak berani melihat langsung.

Karena memang sebelumnya sudah pernah mendengarkan langkah dan suara kaki pendaki ketika camping ceria di smart camp gunung luhur namun tak ada orang yang mendaki di pagi hari. Dan bahkan bekas langkah kaki pun tak kami temukan ketika mendaki gunung luhur. Sedangkan untuk khuyang kamu bisa menonton bagaimana ganasnya makhluk gaib tersebut di film Krause : In Human Kiss.

Pagi Menjelang, Siulan Burung Pun Silih Berganti Menyambut Bahagianya Hari. Menanti Senyum Sang Mentari Dari Balik Gunung.

Gardu Pandang di Pasir Buntung Camping Ground

Gardu Pandang di Pasir Buntung Camping Ground

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah sholat subuh, saya pun langsung berkeliling ke sekitar. Menyaksikan mentari menyinari dunia ini dari bebukitan dan balik gunung. Salah satu momen yang paling ditunggu, saya dan traveler lainnya sabar menanti penguasa pagi hari sampai petang ini menampakkan dirinya. Tapi sayangnya suasana tak begitu mendukung, karena mendung masih saja berselimut dingin.

Tapi tak mengapa tak mendapatkan sunrise yang dinantikan, karena masih ada kabut tipis dan sedikit lautan awan sebagai pengobat rindu yang bisa disapa. Sedangkan zifta masih dengan asyik tidur, membalas rasa kantuk yang harus di redam.

Sejuknya Curug Pancur, Dengan Ketinggian Lebih Dari 5 Meter Memberikan Ketenangan Bagi Diri yang Haus Akan Suasana Tenang.

Curug Pancur

Curug Pancur

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan
Halaman Selanjutnya
img_title