Pendakian Gunung Lawu, Gunung Penuh Dengan Mistis di Jawa Timur
- Viva/Idris Hasibuan
Pendakian kali ini memang ditemani oleh sahabat-sahabat yang sangat asyik tetapi sejatinya di gunung akan membuktikan semua sifat asli kamu. Awalnya perjalanan ini masih santai dan penuh kebahagian sampai menuju pos 3, hingga akhirnya kejadian demi kejadian mulai menguji kesabaran, kesetiakawanan sampai dengan egoisme.
Kondisi tubuh yang sudah mulai lelah, beban berat di pundak hingga tanjakan yang terus menerus mulai dari kemiringan 60 sampai 85 derajat membuat kondisi fisik semakin turun drastis. Perselisihan antara kami pun mulai ada sedikit demi sedikit karena keinginan yang berbeda, di mana ada yang ingin istirahat dan lainnya ingin terus berjalan karena waktu yang semakin sore.
Bukan hanya itu saja, kejadian nyasar menuju pos 4 juga menimpa kami. Memang benar, jika gunung lawu terkenal dengan mistisnya kami juga merasakannya. Kami sadar ketika ada burung jalak di depan kami yang seolah menghalangi langkah kaki, dan kami memutuskan berbalik arah.
Bukan hanya itu, setelah kami mendirikan tenda di pos 5 tepat sebelum jam 6 sore dengan kondisi tubuh yang lelah dan rasa lapar yang mulai menghampiri. Menjelang pagi hari atau diperkirakan jam 2 pagi, kami harus berdoa dan dicekam rasa ketakutan yang sungguh luar biasa karena di pos gupak menjangan terjadi kebakaran hebat akibat ulah pendaki yang tidak bertanggungjawab.
Berat memang mengambil keputusan untuk tetap bertahan di tenda, dan membiarkan suara para pendaki dan para ranger berlalu begitu saja dengan kalimat "ada kebakaran,semua pendaki diharuskan turun".