Untuk Ibu Bapakku, Izinkan Aku Memilih Karirku Sendiri. Menjadi PNS Bukanlah Impianku

Pegawai Negeri Sipil
Sumber :
  • Photo by Instagram at@cpns.bumn

Olret – Dear Ibu Bapak, Anakmu Bukan Melewati Kesempatan Hanya Memilih Peluang yang Lebih Baik

16 Teknik Menyentuh Kemaluan Wanita

Meski profesi ini tidak pernah sepi peminat,walau kerap kali di sesali orangtua dan keluarga karena tidak ikut mendaftar disetiap pembukaan CPNS, aku tidak berkecil hati. 

Namun kali ini, demi orangtua yang tidak aku inginkan lihat raut kecewa diwajahnya. 

Pengantin Berusia Delapan Tahun Mati, Menikah Dengan Pria 40 Tahun. Apa yang Terjadi?

Dari awal aku sangat tidak tertarik untuk mengikuti prosedurnya. Namun kulakukan semua demi menyenangkan hati kalian. Maafkan aku yang setengah hati mengikuti alurnya. Jangan kecewa dengan hasil yang tidak sesuai harapan kalian.

Disaat teman-teman yang lain sibuk mendaftarkan diri untuk CPNS maupun PPPK aku memilih fokus pada pekerjaan yang ku geluti saat ini. Walau penuh dengan tekanan dan deadline yang harus aku selesaikan tapi aku tidak merasa ini sebagai beban. Aku menikmatinya. Ibu Bapak tolong jangan memaksaku untuk jadi PNS atau bekerja di birokrasi pemerintah.

Deretan Kebiasaan Orang Jepang Untuk Hidup Sehat dan Panjang Umur, Bukan Dari Kakek Sugiono

Bagiku profesi terbaik yang menjamin masa depan bukan sekedar menjadi Aparatur Sipil Negara. Menjadi seorang PNS bukanlah impianku sedari dulu. Daya tarik PNS tidak berdampak pada aku yang lebih suka tantangan ini.

Dear Ibu Bapak, Aku lebih bahagia disini!

Bukannya belagu atau sombong. Aku lebih suka menciptakan sebuah ide, berinovasi dengan hal-hal baru, mengembangkan setiap kemampuan yang aku miliki. Aku nyaman menjalani pekerjaan yang aku geluti saat ini

Meski tak berseragam dan duduk di kursi birokrasi. Aku lebih memilih menjadi karyawan swasta dengan segala tantangannya. Untuk mendapat posisi disebuah perusahaan aku juga harus bersaing dengan banyak orang-orang hebat didalamnya. Aku bahagia saat kemampuanku dihargai, saat ideku dipakai dalam mengambil keputusan.

Aku mencintai pekerjaanku. Sekeras apapun tekanan didalamnya. Meski harus dikejar deadline tugas kantor. Lembur hingga pulang malam, tetap aku nikmati meski lelah. Hal yang mungkin tidak aku rasakan jika aku duduk di bangku birokrasi pemerintah.

 Maaf untuk persepsi tidak baik ku pada Aparatur Sipil. Namun berkaca pada kinerja institusi pemerintah yang bikin ‘gemas’, jadi alasan semakin aku enggan mengeluti pekerjaan ‘ini’.

Aku Tidak Membenci Profesinya Namun Hanya Tidak Menyukainya

Aku tidak membenci profesi ini, teman-temanku pun banyak yang bekerja di lingkup ini.  Aku hanya tidak minat kerja dipemerintahan. Profesi yang kerap jadi tolak ukur ‘status sosial’ dan ‘suatu kebanggaan’ yang melekat pada masyarakat.

Aku yang lebih merasa nyaman  flow bekerja di swasta, merasa seperti truk kosong yang kurang muatan, jika berada di sektor pemerintah. Bayang-bayangan kembali terlena dan stuck pada zona nyaman dan isu-isu praktik menyogok jadi hantu yang memberatkan untuk aku melangkahkan kaki masuk dalam instutusi pemerintah. Aku tidak menyalahkan anggapan kebanyakan orang tua mengenai profesi PNS yang dianggap jaminan hari tua. Namun bagiku jaminan hari tua bisa tetap dapat aku miliki meski tidak menjadi seorang PNS.

Ibu Bapak tolong jangan memaksaku untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil, sesuatu yang dipaksakan tidak akan baik. Aku bahagia dan nyaman dengan pekerjaanku.

Tentang karir ku yang mengajarkan aku banyak pelajaran tentang kehidupan

Dunia kerja yang aku jalani mungkin tak sebergengsi menjadi PNS. Aku tidak berseragam. Tidak punya banyak waktu luang, tidak punya jaminan hari tua maupun  tunjangan-tunjangan yang mereka miliki di institusi pemerintah. Pekerjaan yang ku miliki penuh resiko, tidak seperti mereka yang hanya perlu bekerja tanpa khawatir kondisi pasar dan perampingan karyawan. Pekerjaanku memiliki target setiap bulannya yang harus aku penuhi, punya tugas kantor yang siap aku pertanggungjawabkan nantinya, tak ada kata santai dalam karir yang aku jalanin. Namun aku menikmatinya.

 Aku telah melewati banyak tantangan untuk sampai pada posisi ku saat ini. Kesempatan untuk mengembangkan diri lebih terbuka di swasta daripada di negeri, aku belajar menghargai waktu, aku punya rekan kerja punya tim serasa saudara. Bekerja di sektor swasta adalah pride tersendiri bagiku. Mengertilah Buk Pak.

Bukan Tentang Menjadi PNS atau Karyawan Swasta namun Kenyamanan

Aku tidak memandang rendah profesi PNS, bagiku setiap profesi yang dijalani seseorang sekali pun hanya seorang juru parkir, patut untuk dihargai. Semua kembali pada sudut pandang masing-masing. Menjadi PNS tidaklah berdosa, terkadang pun jadi jalan bagi sebagian orang untuk berada dikasta tertinggi birokrasi, mereka yang berkecimpung dalam dunia pemerintah juga jadi jembatan masyarakat untuk tidak hanya sekedar menyampaikan kritik dan saran tapi mereka juga terjun langsung mengemban masyarakat. 

Dan menjadi seorang Karyawan Swasta, freelance dan apapun itu adalah hak setiap orang. Untuk orang awam mungkin sulit membayangkan kerja dengan ‘target’ dan ‘tekanan’. Tapi bagi mereka yang telah terjun dalam sektor swasta ‘hal’ tersebut biasa dan terkadang membuat mereka bekerja lebih cepat, ritme kerja lebih teratur, belajar lebih bertanggung jawab, dan membuat sebuah tim menjadi lebih efektif dalam bekerja. 

Ada keseruan tersendiri saat harus menyelesaikan sebuah proyek dengan waktu yang minimalis, kinerja dan kekompakkan tim diuji, dan kami lebih menghargai namanya kebersamaan. Semua balik pada pandangan masing-masing setia individunya.

Untuk Ibu dan Bapak yang terus-terusan memintaku untuk jadi PNS, semoga kalian mengerti dan tidak pernah memaksaku lagi.