Emang Boleh Hak Orang Kaya dan Miskin Dibedakan?
- Pixabay
Akses itulah yang menjadi pembatas dalam menentukan nasib apakah menjadi orang miskin ataupun kaya. Mulai sejak berada dalam kandungan, ketika ibu hamil dan bayi tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang serupa contohnya dalam hal mendapatkan makanan bergizi, controling dokter secara rutin serta faktor lingkungan yang bersih maka akan berindikasi pada kelahiran bayi yang tidak normal di mana kebanyakan korbannya lagi-lagi orang-orang miskin.
Pendidikan
Sama halnya pada saat menempuh dunia pendidikan, orang kaya bebas menentukan pendidikan yang berkualitas sedangkan masyarakat kecil belum tentu bisa. Lalu apa yang terjadi, peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang memadai berpotensi lebih banyak dirasakan kepada mereka yang dapat menempuh pendidikan berkualitas.
Kemudian, dalam kritikan Karl Max pada masyarakat sosial, bahwa hanya kelas dominanlah yang dapat menjadi aktor utama dalam mengendalikan ekonomi dan politik. Selalu terjadi pertentangan kelas antara orang kaya dan miskin yang berindikasi pada kelas menindas dan tertindas.
Walaupun untuk dapat menjadi penguasa/pemimpin memiliki hak yang sama tetapi itu sifatnya hanyalah teoretis, tetapi secara praktek ketika tidak mempunyai modal/uang maka pada waktu itu juga dengan mudah dapat disingkirkan.
Perbedaan kelas-kelas seperti inilah membuat banyak aktivis mahasiswa masih doyan dan setia untuk menjadikan ajaran Marxisme sebagai bahan kajian yang wajib untuk didiskusikan.
Apalagi, salah satu fungsi mahasiswa sebagai social of control seharusnya dapat memahami ajaran-ajaran Marxian sebagai pisau analisis dalam melihat problem masyarakat sosial.