7 Kejujuran Yang Harus Disampaikan Pada Pasangan Sebelum Menikah. Biar Nggak Ada Penyesalan!

Ilustrasi menikah
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@Lưu Đức-Anh-547928

Olret –Menikah bisa dikatakan adalah tujuan dari setiap hubungan yang sehat. Karena pernikahan akan mengikat satu sama lain, baik secara agama, Negara dan hukum. 

No Gain No Love Ep 1 Hit atau Miss?

Karena itu, sebelum membangunnya, pastikan kamu dan pasangan sudah menyiapkan segala hal sebaik mungkin. Bukan hanya finansial tapi mental, untuk bisa menerima segala perubahan hidup yang akan terjadi setelah menikah. 

Nah, biar nggak terjadi salah paham hingga penyesalan. Pastikan kalian saling jujur dalam 7 hal ini. Meski ada resiko yang kurang menyenangkan. Itu jauh lebih baik daripada sudah terlanjur menikah, tapi salah satu merasa tertipu atau dirugikan. 

Menikah Memang Perkara Sunnah Dan Mudah, Tapi Melakukannya Butuh Keberanian

Lagipula bagaimanapun hubungan bahagia, dimulai dari sikap saling menerima apa adanya, baik segala kekurangan juga kelebihan. 

1. Hutang

Jika kamu masih punya tanggungan hutang, kredit atau hal lainnya, pasanganmu berhak tahu. Jadi, dia tidak akan kaget saat tiba-tiba ikut menanggungnya atau penghasilanmu terpotong cukup besar untuk membayar hutang tersebut. 

2. Kenyamanan Soal Pekerjaan Domestik Atau Luar Rumah 

4 Zodiak Mungkin Lebih Bersemangat Tentang Makanan Dibandingkan Tamu di Pernikahannya

Apakah kamu tetap ingin berkarir setelah menikah? Tidak berminat untuk melakukan pekerjaan rumah tangga (ingin menyewa jasa art)? dan lain lain. 

Jujur saja apa yang menjadi harapan, visi misi dan tujuanmu ketika sudah menikah nanti. Sehingga kamu dan pasangan bisa saling menyepakati satu sama lain, serta tidak muncul rasa kesal atau penyesalan. 

Misalnya saja, suami ingin kamu jadi irt sepenuhnya, tapi kamu tetap ingin berkarir dan lain sebagainya. 

Tidak lupa harapanmu soal pengaturan pekerjaan rumah tangga dan di luar rumah. Harapan dan ambisi ini perlu kamu ungkapkan secara terbuka pada pasangan. 

3. Riwayat Penyakit Tertentu

Apakah kamu punya riwayat penyakit yang cukup serius atau alergi pada benda/makanan?  

Calon pasanganmu perlu mengetahui hal ini, untuk mencegah dirinya tertular ataupun supaya kamu tetap bisa terjaga dengan baik saat kalian bersama nanti. 

4. Tanggungan Dan Kondisi Keluarga 

Misalnya saja, keluargamu tetap menuntut kamu untuk membiayai hidup mereka meski sudah menikah. Bisa juga kamu punya trauma innerchild karena kondisi keluargamu yang tidak baik-baik saja.

Tidak masalah untuk terbuka masalah ini pada calon pendamping hidupmu. Supaya dia pun juga bisa lebih bijak saat ikut menghadapinya nanti. Selain itu, siapa tahu kamu mendapatkan nasehat yang baik untuk mengatasi masalah keluarga tersebut. 

5. Pendapatan  

Jujur soal pekerjaan, gaji dan pendapatan yang kamu peroleh juga harus dibicarakan. Tentu saja, karena kelak masalah finansial akan menjadi salah satu pondasi keluarga yang akan kamu bangun. 

Dengan mengetahui kemampuan finansial satu sama lain. Kalian bisa memutuskan langkah selanjutkan untuk membangun keluarga yang diimpikan. 

6. Harapan Soal Pernikahan Impian 

Apakah tinggal bersama keluarga? Apakah mengontrak/kredit rumah?

Bagaimana soal hari tua, cepat/tidaknya punya anak, bahkan childfree? 

Katakan saja semua harapan dan ekspektasimu soal pernikahan impian yang kamu harapkan. Meski realitanya tidak bisa terwujud semuanya. Setidaknya kamu dan pasangan akan saling memahami juga mengusahakan untuk mencapainya bersama. 

7. Masa Lalu (Opsional) 

Menikah harusnya memang cukup fokus pada masa depan. Tapi, beberapa orang mungkin ada yang akan kecewa dan tidak bisa menerima masa lalumu. 

Karena itu, kamu bisa meminta pendapat dahulu apakah harus jujur atau tidak soal aib masa lalu.

Jika kamu tidak yakin untuk mengatakannya, maka cukup simpan rapat-rapat saja. Tapi, jika pasangan sungguh menerima kamu apa adanya, dia akan tetap berusaha menerima kamu maupun segala masa lalumu.