Part 7 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatera Selatan
- Rekam Nusantara
Olret – Kejadian-kejadian yang mencekam di Part 6 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumaetra Selatan, ternyata masih belum selesai. Kami masih harus mengalami teror-teror yang lebih menegangkan dan membuatku berfikir. Disinikah akhir dari petualangan kami.
Dengan pandangan mata tak senang, Kakek itu pelan-pelan menutup pintu. Kudengar suara Kakek Nenek itu berbisik, tapi aku sama sekali tak mampu menerka apa yang mereka bicarakan. Bisik-bisik itu hilang setelah beberapa menit, digantikan suara dengkuran.
Tapi itu bukan suara dengkuran manusia....
Aku bergidik ngeri, tubuhku gemetar tak terkendali. Jantungku berdegup-degup semakin kencang. Pelan-pelan aku beringsut mundur berusaha tak bersuara. Tubuhku sudah sedemikian lemas, rasanya aku tak mampu lagi berlari jika sesuatu terjadi. Pandanganku lekat menatap pintu, berharap pintu itu jangan sampai terbuka. Tiap kali dengkuran itu terdengar, jantungku serasa mencelos.
Awan tersibak memunculkan bulan yang sedari tadi hanya mengintip. Dengan penuh harap aku memandangi batas hutan, berharap melihat teman-teman yang lain. Ingin rasanya aku berlari ke sana, namun bayangan-bayangan penghuni hutan kabut itu langsung membatalkan niatku.
Tapi berdiam disini pun rasanya aku tak mampu. Kengerian tempat ini sangat-sangat menekan. Mataku mulai panas, pandanganku buram, tanpa diminta airmataku tumpah. Dadaku terasa sesak dan aku mulai sesenggukan teringat orangtuaku.