Bukannya Tak Memiliki Rasa yang Sama, Namun Kuserahkan Segalanya Kepada Ilahi

Cara Menjadi Pasangan Terbaik
Sumber :
  • freepik.com/author/jcomp

Olret – Aku tahu maksud dari semua sikapmu kepadaku. Bahkan kadangkala aku terhanyut, pada semua sorak sorai yang mereka lontarkan kepada kita tatkala tanpa sengaja kita berjumpa, atau mungkin duduk dalam jarak yang begitu dekat dalam lingkaran kita.

Wanita Ini Dijanjikan Akan Dinikahi Cowoknya Setelah Wisuda, Kini Dia Tinggal Sama Anaknya

Aku tahu, jika semua usahamu sepertinya sedang menarik perhatianku. Tetapi, seiring ku tahu itu pula, aku tahu jika kamu bisa saja tak hanya mendekatiku semata. Aku tak ingin terlalu berharap besar.

4 Zodiak yang Cocok Jadi Sahabat Sejati, Bersamanya Hidup Penuh Warna

Kepada seseorang yang bahkan, aku tahu di dekatku ada seseorang yang juga menyukaimu. Jadi, biarkanlah rasa ini terjadi. Anggap saja, ini sebagai warna pada perjalanan putih abu kita yang akan berakhir sebentar lagi.

Bisa saja, rasa ini hanya sekejap saja. Karena, jika memang itu terjadi, aku tak ingin menorehkan luka. Kepadamu, dan terpenting kepadaku sendiri dari harapan palsu belaka.

Meletakkan Rasa Taruhannya Adalah Luka. Jadi Biarkan Aku Menjaga Diriku Hingga Saatnya Tiba

Tak terima Diputuskan. Cowok Ini Habisi Sang Kekasih

Segala yang kita pilih selalu membawa akibatnya. Pun, pada menaruh rasa kepada seorang manusia. Yang tanpa sadar, kita tak tahu kepada siapa rasa kita akan bertahan. Entah ia memiliki rasa yang sama atau bahkan tidak.

Pertama mengenalmu, aku biasa saja. Kamu seperti banyak teman-teman pria pada umumnya. Yang bertingkah sebagaimana masa putih abu kita saat itu berada.

Lalu semakin lama, waktu yang kita lewati bersama, tawa yang kita gaungkan bersama-sama, nyatanya membuat mekar taman bunga yang telah lama kuncup.

Aku menyimpan rasa ini begitu rapat. Karena aku takut, jika pada akhirnya, tatkala rasa ini ku terbangkan begitu saja walaupun menujumu, aku takut jika pada akhirnya luka kan menyelimutiku.

Luka yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya akan aku terima di masa-masa dimana kata mereka masa putih abu kita adalah masa-masa bahagia. Aku tak ingin membuat kenangan penuh luka, dan rasa benci lainnya pada masa terbaik yang kita punya.

Karena kita tak pernah tahu, setelah masa putih abu kita usai,apakah kita akan bertemu pada kesempatan yang ada, atau menjadi asing satu dengan yang lainnya.

Biarkan segala apa yang menjadi kisah kita menjadi kenangan belaka. Jika pada akhirnya kita tak bersama. Karena aku tahu, sekuat apa rasa ini ingin bersamamu, jika pada akhirnya tidak begitu, aku harus mampu melepasmu pergi. Seberat apapun itu.

Terima Kasih Telah Berani Membuktikan. Kini Ku Yakin, Bahwa Rasamu Kepadaku Sejak Lama Memang Benar Adanya

Reputasimu sejak lama yang kata mereka adalah penebar cinta membuatku urung untuk melanjutkan langkah kala itu.

Biarlah bagaimana sorak sorai mereka saja yang kadang membuatku tersenyum simpul bahagia, atau kadang saat aku tanpa sengaja melihatmu tertawa bersama teman-temanmu tepat di lapangan depan kelasku berada. Lagipula, rasa-rasanya aku bukanlah seseorang yang masuk dalam tipemu, jika melihat lingkar pertemanan perempuan-perempuan di sekelilingmu.

Lagipula, aku selalu berpikir jika rasa kita hanyalah cinta monyet belaka. Yang hadir tatkala masa remaja kita kan berpindah menjadi dewasa. Biarlah kata mereka jika memang kamu benar-benar juga menaruh rasa yang sama. Karena pada akhirnya, jika kita bersama, akan ada jalan yang tak kita duga sebelumnya.

Lalu, hari ini ternyata kamu datang. Bersama dengan rombongan orang-orang yang mengantar paket kebahagiaan. Menemanimu memintaku untuk menjadi pendamping hidupmu hingga akhir zaman.

Aku tak menyangka, jika ternyata rasamu sejak lama kepadaku memang benar adanya. Terima kasih untuk terus menjaga rasa itu begitu lama, pun mengusahakannya hingga saatnya tiba. Sisanya, mari kita arungi hari bersama-sama. Bagaimanapun keadaannya, semoga ridho Tuhan selalu menyertai langkah kita.