Hujan di Kota Tua Jakarta, Saksi Bisu Perjalanan Cinta Kita
- google image
Jalanlah kita. Menyusuri Jakarta, Bandung, dan mampir ke Bogor. Kita menghabiskan waktu disela senggangmu. Tidak banyak. Hari tertentu saja. Gadis yang tak mengenal cinta sebelum ini, bertekad akan menikmati saja alurnya. Semua pengalaman itu. Tidak berharap banyak mengenai akhir yang manis. Gadis itu tahu faktanya: orang tuanya tidak akan setuju. Pun, kamu belum tentu ada perasaan.
Benar saja. Suatu malam di kota tua, hujan turun deras. Bukan dari langit Jakarta seperti sekarang, melainkan dari kedua kelopak mataku yang tak mau berhenti. Kamu baru saja pulang naik mobil.
Aku melepasmu dari depan penginapan. Jelas kata-kata beberapa menit lalu, “Semakin kamu menyayangi seseorang, semakin kuat kamu tidak ingin melepas. Aku nggak bisa. Kamu tahu ini, kan? Bukankah sejak awal aku sudah memperingatkan untuk tidak jauh cinta padaku?”
Kamu menolakku. Telak. Aku tahu hari ini akan datang. Aku paham kemungkinan bersama tak mungkin ada. Jam pasirmu yang berhenti total, kukira sedikit berjalan setiap kali kita menghabiskan waktu bersama.